Pejabat Rusia Ragukan Tanggal Perundingan Damai Suriah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Kepala dewan keamanan nasional Rusia pada Kamis (26/12) meragukan tanggal untuk perundingan damai Suriah yang sedianya digelar bulan depan karena lambatnya kemajuan menuju perundingan tersebut.
“Kami tidak akan bisa menggelar konferensi dengan jangka waktu yang sebelumnya diberikan,” ujar Nikolai Patrushev dalam sebuah wawancara dengan surat kabar nasional Rossiyskaya Gazeta.
“Kemajuannya lambat,” tambahnya.
“Sebagian besar bergantung pada kemauan dan kemampuan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya untuk mempersatukan oposisi (Suriah) dan untuk meyakinkan mereka ikut andil dalam forum internasional ini.”
Rusia, salah satu negara sekutu rezim Suriah, menekankan bahwa “semua aktor” dalam perang sipil yang sudah berlangsung hampir tiga tahun tersebut harus bergabung dalam perundingan yang dijuluki “Jenewa 2”, yang akan dibuka pada 22 Januari.
Sekjen PBB Ban Ki-moon pada Senin (23/12) mengatakan bahwa undangan resmi untuk berpartisipasi dalam perundingan itu akan dikirim akhir tahun.
Pada Senin, kelompok oposisi utama Koalisi Nasional Suriah mengatakan pihaknya tidak akan menghadiri perundingan itu jika pesawat tempur pemerintah terus melancarkan serangan pengeboman ke kota Aleppo.
Hingga Rabu, serangan udara ke Aleppo yang dimulai 15 Desember menewaskan sedikitnya 422 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut Observatorium Suriah untuk HAM, kelompok yang berbasis di Inggris dan mendapatkan informasi dari para aktivis serta sumber-sumber lain di dalam negara konflik tersebut.
Perundingan Jenewa bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai transisi politik guna mengakhiri perang yang telah merenggut sekitar 126.000 nyawa sejak Maret 2011 dan mengungsikan jutaan orang. (Ant)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...