Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:03 WIB | Minggu, 15 Desember 2024

Pejabat Senior: Ukraina Belum Siap untuk Berunding dengan Rusia

Zelenskyy mengunjungi garis depan pertempuran Zaporizhzhia di Ukraina tenggara.
Pejabat Senior: Ukraina Belum Siap untuk Berunding dengan Rusia
Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menghadiri konferensi 'Ukraina. Tahun 2024', di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kiev, Ukraina 25 Februari 2024. (Foto: dok. Reuters)
Pejabat Senior: Ukraina Belum Siap untuk Berunding dengan Rusia
Seorang prajurit dari Brigade ke-110 Pasukan Pertahanan Teritorial berjalan di sepanjang jalan dekat posisinya di garis depan, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, pada 4 Desember 2024. (Foto: dok.Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Kamis (12/12) malam bahwa Kiev belum siap untuk memulai perundingan dengan Rusia karena tidak memiliki senjata, jaminan keamanan, dan status internasional yang diinginkannya.

Komentar Andriy Yermak kepada penyiar publik Suspilne muncul saat Zelensky secara terbuka mempertimbangkan kemungkinan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk perang dengan Rusia, yang dipicu oleh invasi besar-besaran Moskow ke negara tetangganya pada Februari 2022.

"Belum hari ini," kata Yermak kepada Suspilne, saat ditanya apakah Ukraina siap untuk memulai perundingan.

"Kami tidak memiliki senjata, kami tidak memiliki status yang kami bicarakan. Dan itu berarti undangan ke NATO dan pemahaman tentang jaminan yang jelas yang akan diberikan kepada kami, sehingga kami dapat yakin bahwa (Presiden Rusia, Vladimir) Putin tidak akan kembali dalam dua-tiga tahun."

Dalam komentar pekan ini bersama pemimpin oposisi Jerman, Friedrich Merz, Zelenskyy mengatakan Ukraina menginginkan diakhirinya perang dan upaya diperlukan untuk membuat negaranya lebih kuat dan mewajibkan Kremlin untuk bekerja menuju perdamaian.

Dalam pernyataan publik baru-baru ini, presiden juga mengatakan pembicaraan dapat dilakukan dengan Rusia yang masih mempertahankan wilayah yang direbutnya dalam invasi tersebut.

Namun, Ukraina, katanya, membutuhkan undangan yang dikeluarkan untuk seluruh negara untuk bergabung dengan NATO, meskipun status Aliansi akan berlaku untuk wilayah yang dikendalikan oleh otoritas Kiev dan jaminan keamanan yang nyata harus diberlakukan.

Saat berada di Paris pekan lalu, Zelenskyy bertemu dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengatakan, tanpa memberikan rincian, bahwa ia ingin perang segera berakhir.

Rusia telah lama menolak gagasan Ukraina menjadi anggota NATO, dengan Putin mengatakan Kiev harus menerima aneksasi Kremlin atas empat wilayah Ukraina yang hanya sebagian dikuasainya.

Kunjungi Zaqporizhzhia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengunjungi pasukan yang bertempur di garis depan selatan di wilayah Zaporizhzhia, katanya pada hari Kamis (12/12) dalam sebuah posting di Telegram.

Zelenskyy mengatakan ia telah mengunjungi tentara dari Brigade Artileri Roket ke-27, yang dijuluki "divisi HIMARS" Ukraina karena penggunaan roket yang dipasok AS.

“Terima kasih atas pengabdian dan pembelaan Anda terhadap negara dan rakyat kami. Jangan biarkan HIMARS gagal, biarkan mereka menyerang target musuh,” kata Zelenskyy.

Dalam sebuah video yang dipublikasikan di saluran Telegram miliknya, ia terekam sedang berbicara kepada para prajurit di sebuah bunker dan memberikan sejumlah penghargaan negara.

Rusia telah menduduki sebagian wilayah Zaporizhzhia sejak hari-hari pertama invasinya tahun 2022, dan mengklaim telah mencaplok seluruh wilayah tersebut.

Ibu kota wilayah tersebut, yang juga disebut Zaporizhzhia, telah digempur dengan serangan udara Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa 11 orang tewas dalam serangan rudal pada hari Selasa, setelah petugas penyelamat menghabiskan lebih dari 46 jam untuk mencari mayat di antara puing-puing.

Sebanyak 22 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut, termasuk seorang gadis berusia lima tahun. (Reuters/AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home