Polandia Membeli Drone Sky Guardian Amerika Senilai US$1,2 miliar
Moldova umumkan keadaan darurat energi karena risiko pemutusan pasokan gas Rusia semakin dekat.
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Polandia telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Amerika Serikat, General Atomics, senilai sekitar 1,2 miliar zlotys (US$295 juta) untuk membeli drone MQ-9B Sky Guardian, kata menteri pertahanannya pada hari Kamis (12/12).
Di tengah konflik di Ukraina, Polandia melakukan pembelian peralatan dan senjata dalam jumlah besar, dan pada tahun 2025 belanja pertahanan ditetapkan mencapai 4,7 persen dari PDB.
"Ini adalah teknologi paling modern ... Ini adalah pengeluaran yang serius, tetapi ini adalah peralatan dengan kualitas tertinggi," kata menteri pertahanan, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, pada hari Kamis.
"Beberapa bulan yang lalu saya mengumumkan pembentukan pasukan pesawat nirawak, yang kini menjadi kenyataan. Mulai 1 Januari, pasukan pesawat nirawak tidak akan lagi menjadi rencana, tetapi bagian nyata dari Angkatan Darat Polandia."
Kementerian pertahanan mengatakan pesawat nirawak Amerika akan dikirim ke Polandia pada kuartal pertama tahun 2027, dan saat ini angkatan darat sedang menyewa versi lama dari peralatan tersebut.
Darurat Energi Moldova
Parlemen Moldova memberikan suara pada hari Jumat (13/12) pagi untuk memberlakukan keadaan darurat nasional selama 60 hari mulai tanggal 16 Desember karena pasokan gas Rusia diperkirakan akan terputus mulai tanggal 1 Januari.
Lima puluh enam anggota dari 101 anggota majelis mendukung langkah tersebut dalam pemungutan suara tepat setelah tengah malam menyusul seruan Perdana Menteri, Dorin Recean, untuk persetujuan guna memastikan wilayah separatis Transdniestria di Moldova mengamankan gas yang dibutuhkannya.
Itu adalah pemungutan suara, katanya, untuk mengakhiri "pemerasan gas" dari Moskow.
Mendeklarasikan keadaan darurat memungkinkan pemerintah untuk merespons dengan cepat dan mengekang ekspor energi.
Moldova menerima gas alam Rusia melalui Ukraina, yang mengatakan tidak akan memperpanjang kontrak transitnya dengan raksasa gas Rusia Gazprom. Kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember.
Recean mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, "ingin meninggalkan penduduk Transdniestria tanpa gas dan listrik dan menyandera mereka. Moskow melakukan ini untuk mengacaukan situasi di Moldova.”
Parlemen, kata Recean, harus menyetujui status darurat sehingga “musim dingin ini harus menjadi musim dingin terakhir dalam sejarah negara ini ketika kita dapat menjadi sasaran pemerasan energi”.
Gagal menyediakan gas untuk Transdniestria, pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan, “akan menyebabkan krisis kemanusiaan... dan juga akan menciptakan risiko bagi stabilitas sektor listrik Moldova”.
Moldova menerima sekitar dua miliar meter kubik gas per tahun dari Rusia. Sejak 2022, Transdniestria dan pemerintah pusat telah sepakat bahwa semua gas Rusia yang diterima Moldova dialirkan ke Transdniestria.
Transdniestria adalah rumah bagi pembangkit listrik yang berbahan bakar gas Rusia yang merupakan landasan penting bagi ekonomi wilayah yang memisahkan diri dan juga menyediakan sebagian besar listrik untuk wilayah yang dikuasai pemerintah di Moldova.
Transdniestria, yang tidak memiliki pengakuan internasional, mendeklarasikan status darurat ekonominya sendiri pada hari Selasa (10/12).
Recean mengatakan masalah transit melalui Ukraina adalah "masalah buatan" karena gas Rusia dapat bergerak melalui rute lain.
Moldova mengatakan rute alternatif ke Transdniestria adalah dengan mengirimkan gas Rusia melalui jaringan pipa TurkStream ke Turki dan kemudian melalui Bulgaria dan Rumania.
Namun, pasokan tersebut dapat dipertanyakan karena Gazprom dalam pembicaraan mengaitkan pengiriman berkelanjutan melalui rute alternatif dengan tuntutannya agar Moldova membayar utang atas pasokan sebelumnya, yang menurut perhitungan Rusia mencapai US$709 juta. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...