Pejabat Uni Afrika Serukan Solidaritas Lawan Ebola
ADDIS ABABA ETHIOPIA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi Uni Afrika, menyerukan solidaritas Afrika untuk mengatasi perebakan ebola, dengan mengatakan tidak ada negara yang akan bebas dan sehat jika satu negara masih menghadapi ebola.
Nkosazana Dlamini Zuma menyampaikan seruan itu Selasa (28/10) di Addis Ababa, Ethiopia dalam pertemuan dengan pejabat PBB, Bank Dunia, Bank Pembangunan Afrika dan Komisi Uni Eropa.
Ia mengatakan, setelah kembali dari kunjungan ke lima negara Afrika, Ghana, Pantai Gading, Liberia, Guinea dan Sierra Leone, delegasinya sangat “tersentuh” dengan upaya-upaya rakyat dan pemerintah dalam melawan penyakit itu dan dampaknya.
Zuma mengatakan, ia “sangat terkesan” oleh janji pengiriman 1.000 lebih pekerja kesehatan, selain dukungan keuangan yang disediakan dan dijanjikan oleh negara-negara anggota. Ia menyerukan kepada negara-negara yang belum berkontribusi untuk melakukannya “ demi solidaritas”.
Dalam pertemuan yang sama, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengulangi seruan pada negara-negara Uni Afrika untuk tetap membuka perbatasan mereka supaya para pekerja dan bantuan medis bisa lewat.
Prancis Janjikan Bantuan Rp309,4 Miliar untuk Perangi Ebola
Sementara itu, Prancis pada Selasa, (28/10) mengatakan, pihaknya menjanjikan 20 juta euro (sekitar Rp309,4 miliar) untuk upaya memerangi wabah ebola di Afrika Barat, termasuk membuka beberapa pusat perawatan di Guinea.
Presiden Francois Hollande mengatakan, dirinya telah menyetujui rencana besar untuk memerangi virus mematikan itu, termasuk menyediakan 200 tempat tidur di Guinea, yang beberapa di antaranya akan diperuntukkan bagi petugas medis yang merawat pasien.
Dana bantuan tersebut, tersedia dalam waktu sepuluh hari atau lebih dan bisa menutupi biaya yang dibutuhkan Prancis dalam upaya memerangi wabah ebola di kawasan itu selama “dua hingga tiga bulan mendatang”, menurut koordinator ebola Prancis, Jean-Francois Delfraissy.
Prancis juga berjanji, untuk membangun dua pusat pelatihan bagi petugas medis, satu di Prancis dan satu di Guinea.
Selain itu, beberapa perusahaan bioteknologi Prancis akan melakukan tes diagnostik cepat di Guinea.
Ebola telah menewaskan hampir 5.000 orang dalam wabah yang berpusat di Afrika Barat. (AFP/Voa Indonesia/Ant)
Editor : Bayu Probo
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...