Pekan Budaya Difabel 2019 Siap Digelar
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah diselenggarakan sejak 2016-2018 dengan nama Jambore Difabel yang merupakan program Dinas Kebudayaan Pemda DI Yogyakarta, pada tahun ini program yang sama kembali dihelat dan dikembangkan menjadi Pekan Budaya Difabel (PBD). PBD 2019 akan berlangsung 16-20 November 2019 di Gedung Societet - Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Pengembangan tersebut didasarkan atas apresiasi yang cukup baik dari komunitas penyandang disabilitas dan masyarakat umum.
Melalui Pekan Budaya Difabel diharapkan bisa membangun kesadaran bersama tentang disabilitas dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya di bidang Kebudayaan dan Pariwisata dimana Pemerintah berkewajiban menjamin aksesbilitas bagi Penyandang Disabilitas untuk mendapatkan layanan kebudayaan dan pariwisata.
Hak penyandang disabilitas menjadi amanat konstitusi yang dituangkan dalam UU No 8/Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sebagai bagian dari masyarakat, penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memiliki kehidupan yang sejahtera , mandiri dan tanpa diskriminasi. Hal itu penting dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang berkeadilan sosial dan beradab.
Hal tersebut sejalan dengan Visi-Misi Gubernur Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017-2022 yakni Menyongsong “Abad Samudera Hindia” untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja. Tema tersebut menjadi payung pola pikir kebijakan dalam pembangunan DIY selama lima tahun. Pembangunan DIY yang dilandasi strategi budaya tersebut diyakini dapat mampu mewujudkan pembangunan manusia yang bermartabat. Manusia yang tidak hanya diukur dari sisi ekonomi semata, namun juga dari sisi integritas, semangat gotong-royong, kerja keras, jujur, tekun, kreatif dan toleransi.
Pemenuhan hak tersebut menjadi penting dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang berkeadilan sosial dan beradab, termasuk di dalamnya penyandang disabilitas yang menjadi bagian dari masyarakat DIY.
Kegiatan Pekan Budaya Difabel 2019 meliputi pameran produk hasilnya kerajinan difabel, kuliner, alat bantu difabel, hingga reparasi kursi roda. Selain itu, ada pula pentas inklusi, loka karya parenting, art therapy, hingga kelas isyarat.
Berikut beberapa program yang akan diselenggarakan selama PBD 2019 berlangsung:
Seminar PBD 2019. Seminar dalam PBD 2019 diselenggarakan pada Senin (18/11) mengambil tema “Pekan Budaya Difabel, Menciptakan Titik Balik menuju Budaya Inklusi”. Sebagai rangkaian seminar akan diluncurkan buku “Turning Point” yang berisi tulisan tujuh penulis dan dicetak dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin dilengkapi huruf Braile.
Pameran PBD 2019, dengan menyajikan berbagai karya yang dihasilkan oleh penyandang disabilitas. Selain itu, ada pula berbagai hal lain yang turut dipamerkan meliputi produk kreatif, resource room, alat bantu, kuliner, jasa reparasi kursi roda.
Workshop. Ada berbagai macam program workshop yang diselengggarakan pada PBD 2019 diantaranya workshop parenting, workshop pengemasan dan pemasaran, workshop tari, workshop art therapy, serta workshop isyarat.
Pertunjukan Harian. Pada penyelenggaraan PBD 2019 akan disajikan pentas inklusi termasuk pementasan operet “Jalan Menuju Cahaya” yang akan melibatkan seratusan penyandang disabilitas dengan jadwal diumumkan melalui kanal digital yang dikelola oleh Penyelenggara Pekan Budaya Difabel, salah satunya yaitu di akun Instagram dengan alamat @pekanbudayadifabel.yk.
Informasi seputar kegiatan Pekan Budaya Difabel 2019 bisa menghubungi Gumilang di nomor 089638393089. Atau bisa langsung menghubungi sekretariat panitia di Kantor Dinas Kebudayaan Pemda DIY Jalan Cendana Nomor 11 Telepon (0274) 562628 Faksimile 564945 Yogyakarta.
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...