Pekan Ketiga Protes, Demonstran Kecam Pemimpin Tertinggi Iran
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Ratusan demonstran turun ke jalan-jalan di kota Zahedan di Iran tenggara, tiga pekan setelah puluhan orang tewas dalam protes "Bloody Friday", menurut video online menunjukkan.
“Matilah diktator,” teriak para pengunjuk rasa, kebanyakan pria muda, pada hari Jumat (20/10) mengacu pada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di luar kantor polisi, dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial.
Pasukan keamanan Iran menewaskan sedikitnya 93 orang yang berkumpul di lokasi yang sama pada 30 September, kata kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo.
Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchistan, adalah salah satu dari sedikit kota mayoritas Sunni di Iran yang didominasi Syiah.
“Matilah Khamenei” dan “Persatuan, persatuan,” teriak para pengunjuk rasa setelah salat Jumat dalam sebuah video yang dibagikan oleh Radio Farda, sebuah stasiun Persia yang didanai Amerika Serikat.
Slogan-slogan itu menggemakan mereka yang dinyanyikan dalam protes nasional atas Mahsa Amini, seorang perempuan Iran asal Kurdi yang meninggal dalam tahanan polisi moralitas pada 16 September.
Amini, 22 tahun, meninggal tiga hari setelah mengalami koma setelah penangkapannya di Teheran oleh polisi moralitas atas dugaan pelanggaran aturan pakaian ketat Republik Islam untuk perempuan.
Dua pekan kemudian, kekerasan meletus di Zahedan selama protes yang dipicu oleh kemarahan atas laporan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang komandan polisi di wilayah tersebut.
Sistan-Baluchistan yang dilanda kemiskinan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, merupakan titik api bentrokan dengan geng penyelundup narkoba, serta pemberontak dari minoritas Baluchi dan kelompok ekstremis Muslim Sunni. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...