Pelajar Malagasy Tertarik Belajar di Indonesia
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Ratusan pelajar Malagasy tertarik mengikuti pendidikan ke Indonesia baik melalui ITB Bandung langsung maupun program beasiswa yang ditawarkan Indonesia dalam Pameran Studi Internasional di Antananarivo, Madagaskar.
"Indonesia, diwakili KBRI Antananarivo dan delegasi ITB, berpartisipasi dalam Pameran Studi Internasional, namun kali ini sangat khusus karena keikutsertaan perguruan tinggi ITB Bandung," demikian Staf Pensosbud KBRI Antananarivo, Rakotondrina Barnabe kepada Antara, Kamis (16/3).
Selain mempromosikan pendidikan dalam membuka stand membagikan brosur dan informasi terkait pendidikan, delegasi ITB yang terdiri atas Prof Dr Fida Madayanti W Ms dan Dr Endah Sulityowati menyampaikan presentasi tentang program dan sistem pendidikan ITB.
Beberapa perguruan tinggi lain juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran studi internasional, seperti Reunion, Afrika Selatan, Kanada, Prancis, India, Amerika Serikat, dan Mauritius.
Di sela-sela kegiatan pameran pendidikan, dilakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Negeri Antananarivo dan Sekolah Tinggi Politeknik.
Dalam pertemuan dibahas penjajakan kerja sama antara ITB Bandung dan kedua perguruan tinggi negeri Madagaskar, yang akan dilanjutkan dengan kemungkinan penandatanganan MoU.
Kedua perguruan tinggi negeri Madagaskar tertarik dengan peningkatan kerja sama dengan ITB Bandung berupa capacity building bagi staf dan dosen pengajar serta study exchange.
Pertemuan diakhiri kunjungan ke laboratoruim guna meninjau lebih lanjut fasilitas yang disediakan perguruan tinggi negeri Madagaskar serta berbagi pengalaman dengan delegasi ITB Bandung.
Delegasi ITB juga bertemu dengan pemimpin salah satu Perusahaan Swasta Utama Madagaskar (SMTP Group) yang pernah mengirimkan stafnya ke TEI 2015 membahas penjajakan awal kerja sama dalam penyediaan tenaga muda ahli bidang energi. (Ant)
Editor : Sotyati
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...