Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 17:31 WIB | Jumat, 09 Agustus 2024

Pelanggaran HAM, Uni Eropa Jatuhkan Saksi pada 28 Orang Belarusia

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, memegang lilin saat mengunjungi biara Spaso-Preobrazhensky Valaam bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, di pulau Valaam di Danau Ladoga, Republik Karelia, Rusia, hari Kamis, 25 Juli 2024. (Foto: Alexander Kazakov, Sputnik, Kremlin/pool via AP)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa pada hari Senin (5/8) menjatuhkan sanksi kepada 28 pejabat yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Belarusia dan terkait dengan tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap para penentang Presiden otoriter Alexander Lukashenko.

Dalam sebuah langkah menjelang peringatan pemilu 2020 yang disengketakan yang membawa Lukashenko ke tampuk kekuasaan, Uni Eropa mengatakan telah membekukan aset jaksa dan hakim "yang telah mengeluarkan hukuman bermotif politik." Mereka juga dilarang bepergian di blok yang beranggotakan 27 negara tersebut.

Orang lain yang menjadi sasaran termasuk pejabat senior di departemen Kementerian Dalam Negeri Belarusia untuk memerangi kejahatan terorganisir dan korupsi serta pejabat tinggi di beberapa penjara negara itu dan yang diduga "propagandis rezim" yang bekerja di media.

Uni Eropa mengatakan departemen kementerian "adalah salah satu badan utama yang bertanggung jawab atas penganiayaan politik di Belarusia, termasuk penangkapan sewenang-wenang dan melanggar hukum serta perlakuan buruk, termasuk penyiksaan, terhadap aktivis dan anggota masyarakat sipil."

Hari Kamis lalu, dua jurnalis Belarusia yang bekerja untuk outlet berita yang dinyatakan pemerintah sebagai ekstremis dijatuhi hukuman penjara dalam persidangan tertutup, yang terbaru dalam tindakan keras terus-menerus terhadap perbedaan pendapat dan jurnalisme independen.

Penindasan itu dimulai ketika protes besar meletus sebagai tanggapan atas pemilihan presiden 9 Agustus 2020 yang disengketakan yang memberi Lukashenko masa jabatan keenam. Uni Eropa bersikeras bahwa pemilihan itu curang.

Lebih dari 35.000 orang telah ditangkap dalam tindakan keras itu. Banyak tokoh oposisi terkemuka telah meninggalkan negara itu dan yang lainnya telah dijatuhi hukuman penjara yang lama. Kelompok hak asasi Viasna mengatakan saat ini ada sekitar 1.400 tahanan politik di Belarusia.

Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “berdiri bersama rakyat Belarusia dan dengan teguh mendukung perjuangan rakyat Belarusia untuk Belarusia yang bebas, demokratis, berdaulat, dan merdeka sebagai bagian dari Eropa yang damai.” (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home