Pelapor PBB Minta Iran Berhenti Ancam Wartawan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Empat ahli dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan kepada Iran untuk berhenti mengancam kepada wartawan. Hal ini terkait dengan dugaan kuat bahwa Teheran mengintimidasi BBC dan jurnalisnya, serta keluarga mereka dengan ancaman kematian.
Mereka, pelapor khusus PBB dan ahli independen menyuarakan "peringatan" berdasarkan temuan mereka, dan mendesak pemerintah Iran untuk berhenti mengancam wartawan.
"Wartawan yang bekerja untuk BBC siaran Persia dan saluran berita berbahasa Parsi lainnya di luar Iran menghadapi ancaman, investigasi kriminal, pengawasan yang tidak sah, pembekuan aset, pencemaran nama baik dan pelecehan oleh otoritas Iran," kata mereka, hari Rabu (11/3), dikutip Reuters.
"Beberapa jurnalis juga telah ditargetkan karena mempublikasikan berita dan mereka mencari perlindungan ke PBB," kata pernyataan itu yang dikeluarkan oleh Agnes Callamard, Javaid Rehman, David Kaye dan Michel Forst menyoroti kasus presenter televisi BBC Persia yang menjadi sasaran ancaman pembunuhan, yang diduga dilakukan oleh otoritas Iran.
Dalam sebuah pernyataan, British Broadcasting Corporation (BBC) mengatakan telah terjadi "peningkatan pelecehan baru-baru ini" terhadap staf BBC Persia dan keluarga mereka, bertepatan dengan tekanan atas perbedaan pendapat di Iran.
Ia mengklaim adanya "ancaman nyata" yang dilakukan "oleh pejabat negara" terhadap keselamatan wartawan BBC Persia di luar Iran.
Pernyataan BBC mengatakan bahwa, Rana Rahimpour, seorang presenter BBC Persia, menceritakan bahwa dia menerima pesan yang mengancam bahwa dia, suaminya, dan anak-anak mereka akan dibunuh dalam waktu satu bulan ini. Sementara ada juga ancaman terhadap orang tuanya yang tinggal di Iran.
Pelapor khusus PBB memperingatkan Teheran bahwa tindakan tersebut dapat melanggar kewajiban tentang hak asasi manusia Iran di bawah hukum internasional.
Mereka mendesak pemerintah Iran untuk "menghentikan intimidasi, pelecehan dan ancaman, termasuk ancaman kematian, terhadap jurnalis BBC dan jurnalis lain yang bekerja di luar Iran untuk siaran berita berbahasa Persia, serta ancaman terhadap anggota keluarga mereka di Iran".
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...