Pelatih Italia, Prandelli Mundur Usai Gagal di PD 2014
NATAL, SATUHARAPAN.COM –Tidak lama setelah dipastikan tersingkir dari arena Piala Dunia 2014, arsitek Gli Azzurri, Cesare Prandelli menyatakan pengunduran dirinya dari kursi kepelatihan, artinya pria berusia 56 tahun tersebut takkan melanjutkan sisa dua tahun kontrak yang baru ditandatanganinya Mei silam.
Italia gagal lolos dari Grup D Piala Dunia 2014 setelah dibungkam Uruguay 0-1, pada partai nan berlangsung di Arena das Dunas, Natal, pada Rabu (25/6) dinihari WIB. Sebelumnya, Italia sempat menang 2-1 atas Inggris, lalu dipermalukan Kosta Rika 0-1, pada laga kedua.
Padahal sebelum berangkat ke Brasil, Prandelli sudah lebih dulu meneken perpanjangan kontrak untuk dua tahun ke depan. Namun usai laga yang juga diwarnai satu kartu merah untuk gelandang Juventus, Claudio Marchisio itu, Prandelli mengaku akan mengevaluasi berbagai hal terkait masa depannya.
“Anda sudah bekerja selama empat tahun dan kemudian satu kartu merah bisa mengubah segalanya. Sekarang kami akan bercermin pada situasi yang ada dan Anda akan segera tahu (keputusannya),” ucap Prandelli, seperti dikutip dari football-italia.net, Rabu (25/6).
Prandelli mengaku sudah mengajukan pengunduran dirinya. “Pengunduran diri saya tak bisa ditarik kembali. Saya tidak ingin mendengar ada suara yang mengatakan bahwa saya mencuri uang dari para pembayar pajak Italia,” pelatih tim sepak bola Italia itu menambahkan.
Sementara itu, selain Prandelli, Presiden FIGC (federasi sepak bola Italia), Giancarlo Abete juga mengaku telah membicarakan masa depannya sebelum laga Uruguay dan Italia dimulai. Ia mengaku siap untuk melepaskan jabatannya jika Italia gagal melangkah ke babak selanjutnya.
"Saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya. Ketika kami kembali ke Italia, saya akan melakukan pertemuan dengan federasi dan berharap (Prandelli) bisa menarik kembali pengunduran dirinya. Saya sudah membuat keputusan ini sebelum Piala Dunia," tutur Abete.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...