Pelatih Juventus Gembira Urutan Dua, Tempel Ketat Napoli

Ilustrasi: Para pemain Juventus bergembira dalam sebuah pertandingan Liga Seri A Italia. (Foto: dailymail.co.uk).

TORINO, SATUHARAPAN.COM – Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, memuji kinerja timnya yang mampu menempati peringkat kedua klasemen sementara Liga Seri A Italia, karena berhasil menempel ketat perolehan poin tim yang saat ini menempati peringkat teratas, Napoli.

“Ini adalah kemenangan yang baik, kita harus menggali lebih dalam, setidaknya kami bisa ada di urutan kedua. Sembilan kali kemenangan beruntun tidak mudah, saya memberi apresiasi khusus ke para pemain," Allegri hari Senin (11/1) kepada para wartawan, seperti diberitakan situs olahraga ESPN.

Tim asuhan Massimiliano Allegri berhasil menempati peringkat kedua dengan nilai 41 menggeser Inter Milan yang ada di posisi ketiga dengan nilai 39, karena Juventus sukses mempermalukan Sampdoria dengan skor 1-2 di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Italia, hari Senin (11/1) dini hari WIB. Di peringkat pertama bercokol Napoli dengan 43 poin dari 19 pertandingan.

Dua gelandang Juventus, Paul Pogba dan Sami Khedira mencetak gol untuk mengantar Juventus meraih kemenangan.

“Kinerja kami melawan Sampdoria itu tidak seperti Juventus di awal musim. Kala itu kami masih kesulitan meraih kemenangan, kini semangat para pemain tumbuh, itu yang membuat saya tambah bangga,” kata dia.

Juventus dalam pertandingan berikutnya akan melawat ke markas Udinese di Stadion Friuli, Udine, Italia di Liga Seri A Italia, hari Minggu (17/1) malam WIB.

“Melawan Udinese tidak mudah, karena kami memerlukan kemenangan untuk melanjutkan persaingan ke jalur juara,” kata Allegri.

Dalam kesempatan berbeda, pesepak bola legendaris Argentina, Diego Armando Maradona, melontarkan pujian ke pelatih Napoli, Maurizio Sarri.

"Saat ini saya sedang bersukacita karena saya mendengar tentang hasil Napoli (peringkat pertama klasemen sementara, red), sebuah hasil yang kita tunggu selama bertahun-tahun," kata Maradona.

Padahal di awal musim, Maradona sempat melontarkan kritik karena tim yang pernah dia bela pada awal 1990-an tersebut dilatih bukan oleh sosok ternama.

“ Mengetahui bahwa kota Napoli dan penggemarnya bergembira, saya dapat ikut menikmati kegembiraan walau saya tidak berada di Italia,” kata dia. (espnfc.com).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari