“Pelatihan Bisnis Online Disperindag Solo–UNS Bagus”
SURAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Pelatihan bisnis online oleh Dinas Perindustrian (Disperindag) Surakarta bekerja sama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) bagus,” kata salah satu peserta Cristia Debora.
Cristia dan ibunya, Yustini Kusmariya mengikuti pelatihan selama empat hari di kantor Disperindag dengan antusias. Kepada satuharapan.com akhir Juni lalu perempuan 24 tahun ini menjelaskan banyak yang ia dapat dari pelatihan. Selain mengurus Perizinan tentang Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang wajib dimiliki usaha mikro, pengurusan sertifikasi halal, dan pengurusan NPWP usaha, diajarkan juga tentang dasar-dasar meraih pasar melalui jaringan media sosial di internet. “Pelatihan ini menjadi penting karena pengguna internet, khususnya melalui media sosial di Indonesia sangat besar,” kata Cristia.
Itu juga yang menyebabkan Cristia memilih metode pemasaran produk usahanya fried cheese ball yaitu bola-bola kentang goreng isi keju melalui media sosial. “Kami sejauh ini tidak mempunyai toko fisik. Semua ditawarkan melalui medsos—Instagram, Facebook, dan aplikasi WhatsApp,” kata jemaat GBI Keluarga Allah ini.
Contoh produk cheesy ball isi keju mozzarella. (Foto: dok. pribadi)
Yang menarik adalah Cristia yakin melalui sistem ini pangsa pasarnya tidak hanya sebatas kota Surakarta atau sering juga disebut Kota Solo ini. Dia mengatakan brand-brand Solo masuk ke Jakarta. “Terutama setelah era Pak Jokowi, termasuk martabak buatan putranya,” ia menambahkan, Senin (11/7). Pak Jokowi maksudnya Presiden RI Joko Widodo. “Solo menjadi incaran pengusaha-pengusaha,” ia menegaskan.
Selain pelatihan di atas, ia juga diajari untuk mengurus paten atas merek dari produknya. “Untuk menjamin perlindungan hak cipta,” katanya. Kantor hak kekayaan intelektual terdekat dengan Solo ada di Yogyakarta. Setelah dua bulan akhirnya ia mendapat kabar dari kantor hak cipta bahwa mereknya Cheesy Diary by Devora bisa dia miliki.
Yustini pemilik warung makan di daerah pusat bisnis Solo, Singosaren, juga mendapat manfaat yang banyak dari pelatihan ini. Jika putri sulungnya mendapat manfaat di sekitar pemasaran dan perizinan, “Kalau saya, pelatihan untuk menangani bahan baku makanan sesuai standar baku usaha makanan sangat menolong saya,” katanya. Ia melanjutkan, “Ini untuk meningkatkan kualitas makanan yang saya sajikan di warung.” Cristia dan Yustini menganjurkan pelatihan ini terus diadakan, sebab pelatihan ini sangat mendukung usaha mikro kecil dan menengah agar terus berkembang dan mendukung kota Solo memantapkan diri sebagai pusat jajanan dan makanan.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...