Pelet Buatan Guru Besar UB Tingkatkan Kandungan Protein Ikan
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Pakan ikan buatan guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Ir Sukoso MSc, PhD, diklaim mampu meningkatkan kandungan protein ikan hingga mencapai 60 persen.
Selain mampu meningkatkan kandungan protein pada ikan, pelet ikan buatan Sukoso bisa meningkatkan keuntungan petambak hingga 40 persen.
Penelitian Sukoso itu dilatarbelakangi pemikiran kandungan protein asam amino pada pelet ikan selama ini sering kali membuat harga pakan ikan menjadi mahal, sehingga banyak petambak tidak mendapat keuntungan. Pakan mahal karena ketersediaan pada masalah sumber protein. Sumber protein pada umumnya terbuat dari tepung ikan, yang masih harus diimpor.
“Itu menyebabkan ketersediaan sumber protein harus bersaing dengan urusan pangan kita. Oleh karena itu, kita harus cari solusi. Salah satunya, dengan memanfaatkan waste lalu memproses," kata Sukoso.
Dengan menerapkan teknologi, Sukoso menjelaskan pelet ikan buatannya bisa meningkatkan kandungan protein pada ikan dari 15 persen menjadi 60 persen. Penggunaan teknologi yang dia terapkan pada pembuatan pelet ikan mampu menghasilkan pakan mengapung.
Keunggulan lain, pelet ikan buatannya terbuat dari bahan-bahan seperti kepala udang, kepala ikan, dan eceng gondok. "Pada umumnya pelet ikan terbuat dari kotoran ayam atau feses. Itu bahaya jika dikonsumsi manusia karena mengandung bakteri-bakteri seperti salmonela dan E-coli. Oleh karena itu kita membuat pelet ikan dari bahan-bahan yang aman sehingga ikan yang dikonsumsi tidak hanya halal, tapi juga thoyib," katanya. (prasetya.ub.ac.id)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...