Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:42 WIB | Kamis, 30 Mei 2024

Peluncuran Satelit Korea Utara Gagal, Terjadi Ledakan

Korea Selatan menunjukkan video ledakan pada peluncuran satelit Korea Utara.
Sebuah roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 diluncurkan, seperti yang diklaim pemerintah Korea Utara, di lokasi yang disebut sebagai Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Utara dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 21 November 2023. (Foto: dok. Reuters)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Selatan merilis rekaman video pada hari Selasa 928/5) yang menurut militernya menunjukkan saat upaya terbaru Korea Utara meluncurkan satelit berakhir dengan kegagalan.

Video hitam-putih berdurasi satu menit yang disediakan oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menunjukkan apa yang tampak seperti ledakan di langit yang diikuti oleh kilatan cahaya.

Rekaman itu direkam oleh alat observasi di kapal patroli Korea Selatan, kata JCS.

Korea Utara mengatakan upaya terbarunya untuk meluncurkan satelit pengintaian militer baru gagal pada hari Senin (27/5) selama penerbangan tahap pertama roket tersebut.

Analisis awal menunjukkan bahwa penyebabnya adalah motor roket berbahan bakar cair yang baru dikembangkan, namun kemungkinan penyebab lain masih diselidiki, menurut laporan yang dimuat oleh media pemerintah KCNA.

Upaya tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Pyongyang mengeluarkan peringatan bahwa mereka akan mencoba meluncurkan satelit pada tanggal 4 Juni, yang merupakan satelit mata-mata kedua di orbit.

Pihak berwenang Korea Selatan dan Amerika Serikat yakin proyektil tersebut meledak setelah terbang selama beberapa menit, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.

JCS mengatakan pihaknya mendeteksi sejumlah besar puing roket di laut hanya dua menit setelah peluncuran.

Benda yang ditembakkan Korea Utara menghilang di Laut Kuning, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, kepada wartawan. Dia menuduh Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan peluncuran tersebut.

Amerika Serikat mengutuk peluncuran tersebut, “yang menggunakan teknologi yang terkait langsung dengan program rudal balistik DPRK dan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri. DPRK adalah kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.

Peluncuran tersebut dilakukan beberapa jam setelah China, Korea Selatan, dan Jepang menyelesaikan pertemuan puncak tiga pihak yang jarang terjadi di Seoul. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home