Siswa 18 Tahun di Prancis Ditahan Setelah Menikam Wajah Gurunya
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Seorang siswa berusia 18 tahun ditahan di Prancis barat pada hari Senin (27/5) setelah menikam wajah guru bahasa Inggrisnya dan melarikan diri, kata pihak berwenang.
Guru dari kota Chemille-en-Anjou di Prancis barat “menderita cedera wajah yang tidak mengancam nyawa”, kata pernyataan bersama dari pihak berwenang termasuk prefek dan jaksa penuntut umum.
Petugas penegak hukum terlihat di depan Lycee de l’Hyrome tempat serangan terjadi pada Senin (27/5) pagi, menurut seorang fotografer AFP di tempat kejadian.
Berbicara kepada wartawan, jaksa penuntut umum, Eric Bouillard, mengesampingkan “motif agama atau radikal”, dan menambahkan bahwa tersangka mengungkapkan perasaan “tidak bahagia.”
Menurut keterangan jaksa, siswa tersebut menyerang guru saat jam pelajaran usai istirahat. Dia “menangkap guru itu dari belakang dan menikam wajahnya, menyebabkan kepanikan di kelas,” katanya.
Setelah serangan itu, tersangka segera keluar melalui jendela, meninggalkan pisaunya, menurut pihak berwenang. Dia ditahan oleh polisi kota.
Bouillard mengatakan siswa tersebut tampaknya tidak memiliki keluhan apa pun terhadap gurunya, tambahnya.
Bouillard mengatakan meskipun gurunya terkena pukulan di bagian pipi dan cederanya ringan, “dampak psikologisnya” akan “jauh lebih besar”, kata Bouillard.
Pemuda tersebut telah menjadi siswa di sekolah tersebut selama tiga tahun dan kembali ke sana pada hari Senin setelah absen karena sakit. Teman-temannya mengatakan dia tampak dalam suasana hati yang baik pada Senin pagi.
Tersangka membeli pisau itu pekan lalu, kata jaksa. “Dia melihat pisau ini dan membelinya, mengetahui bahwa dia akan melakukan sesuatu dengannya,” katanya, seraya menambahkan bahwa siswa tersebut mengeluh “terlalu banyak tekanan.”
Para pejabat mengatakan pemuda tersebut sebelumnya tidak diketahui polisi, dan menambahkan bahwa konseling diberikan kepada siswa dan guru setelah serangan tersebut.
Investigasi terhadap “percobaan pembunuhan” telah diluncurkan. Menteri Pendidikan Nicole Belloubet mengatakan dia “sangat terkejut dan marah”.“Pikiran saya tertuju pada korban dan seluruh komunitas pendidikan”, tambahnya di X.
Perancis dalam beberapa tahun terakhir diguncang oleh serangkaian insiden sekolah yang melibatkan serangan terhadap guru dan anak sekolah oleh teman-teman mereka.
Pada bulan April, Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal. mengumumkan langkah-langkah untuk menindak kekerasan remaja di dalam dan sekitar sekolah, ketika pemerintah berupaya untuk mendapatkan kembali keamanan dari kelompok sayap kanan menjelang pemilu Eropa mendatang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...