Pemakaman Muhammad Ali Digelar Antariman
SATUHARAPAN.COM – Pemuka Islam, Kristen, dan Yahudi akan ikut dalam prosesi pemakaman legenda tinju kelas berat dunia, Muhammad Ali pada Jumat (10/6).
Upacara model antariman di kampung halamannya di Louisville, Kentucky, ini seperti diharapkan sendiri oleh almarhum.
Menurut juru bicara keluarga Ali, Bob Gunnell, para pemuka agama dari berbagai agama akan berada di upacara itu yang akan dipimpin oleh imam California Zaid Shakir. Para pembicara yang dijadwalkan lainnya termasuk pendeta Protestan Kevin Cosby, Rabbi Michael Lerner, Rabbi Joe Rapport, dan Senator Orrin Hatch, yang merupakan Mormon.
“Ini momen yang tepat bagi orang-orang agar memiliki kesempatan untuk melepas dia pergi dengan peringatan yang sangat kuat. Jadi kami berterima kasih untuk keluarga atas rencana itu,” kata Shakir pada konferensi pers, Senin (6/6).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Abdullah II dari Yordania akan menjadi salah satu pejabat asing yang menghadiri. Dalai Lama diundang ke memorial tapi tidak bisa hadir, kata Gunnell.
Informasi tiket untuk ibadah bisa didapat di KFC Yum! Center di Louisville yang akan diumumkan Senin sore. Eulogi dari istri Ali Lonnie, Billy Crystal, Bryant Gumbel dan Presiden Bill Clinton direncanakan untuk pada pukul 14:00 waktu setempat. Peringatan akan diawali dengan prosesi publik.
Pada Kamis, akan digelar salat berjamaah di Freedom Hall mulai pada siang hari. Siaran ulang laga Ali di Louisville, melawan Willi Besmanoff pada 29 November 1961, diadakan di Freedom Hall.
Sekitar 18.000 orang diperkirakan akan menghadiri salat berjamaah pada pemakaman Ali. Gunnell mengatakan bahwa keluarga telah bersiap dengan acara publik ini bahkan sejak 10 tahun atau lebih sejak kondisi Ali terus memburuk.
“Segala sesuatu yang kita lakukan di sini direstui dan diminta oleh Muhammad Ali,” kata Gunnell. “Dia ingin upacara peringatan untuk mencerminkan hidupnya dan bagaimana ia hidup. Dan ia ingin semua orang dapat menghadiri. Dia adalah juara rakyat, jadi kami ingin upacara peringatan untuk mencerminkan hal itu.”
Ali meninggal pada Jumat 3 Juni akibat septic shock dengan penyebab alami yang tidak disebutkan. Ali menghabiskan jam terakhir hidupnya dikelilingi oleh keluarganya setelah awalnya dirawat di rumah sakit di daerah Phoenix pada 30 Mei. (ESPN)
Editor : Eben E. Siadari
Maluku Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tah...