Pemanasan Gerbong Loko Moskow
Jelang Pertandingan Rusia vs Arab Saudi
SATUHARAPAN.COM - Lolos ke babak final Piala Dunia (PD) 2018 (FIFA World cup 2018) sebagai runner-up grup B Asia, Arab Saudi bergabung di grup A bersama timnas Mesir, Uruguay, dan tuan rumah Rusia. Timnas Arab Saudi akan mengawali kejuaraan Piala Dunia 2018 sesaat setelah seremoni pembukaan di stadion Luzhniki-Moskwa pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.
Pertandingan pembukaan Piala Dunia selalu dinantikan penggemar sepakbola di seluruh penjuru dunia karena kerap menghadirkan juara pertahan atau tuan rumah sebagai salah satu kesebelasan yang difavoritkan menjadi juara.
Menjadi partai pembuka, kedua kesebelasan yang bertanding akan berhati-hati untuk tidak kehilangan poin agar langkah berikutnya lebih ringan sekaligus menjaga mental bertanding para pemain.
Berada di grup A, Rusia akan mengawali pertandingan dengan dukungan supporter tuan rumah. Di atas kertas, Rusia memiliki materi pemain yang lebih baik serta pengalaman merumput di berbagai liga di Eropa tentunya lebih meningkatkan percaya diri pemain Rusia dibanding tim lainnya.
Hanya yang patut diingat, Rusia lolos ke Piala Dunia 2018 karena faktor tuan rumah, sementara tim lain melewati babak penyisihan dalam tensi kompetisi yang tinggi. Komposisi tim Rusia belum teruji setelah hasil yang tidak terlalu menggembirakan di Piala Dunia 2014, bahkan mereka tidak lolos pada Piala Eropa 2016.
Tanpa bintang dan sebagian besar anggota skuadnya bermain di liga domestik tentu banyak celah terbuka dalam timnas Arab Saudi. Tercatat Yahya Al-Shehri dan Fahad Al-Muwallad yang bermain di liga eropa. Menarik ketika awal tahun federasi sepakbola Arab Saudi (SAFF) mengirimkan sembilan pemainnya untuk dipinjam-mainkan di liga Spanyol. Langkah ini diambil sebagai antisipasi mengenal atmosfir gaya permainan Eropa bagi pemain Arab Saudi.
Di tangan pelatih Juan Antonio Pizzi, kesebelasan Arab Saudi sedikit banyak bermetamorfosis menjadi tim bergaya Amerika Latin kebanyakan dengan permainan bola-bola pendek yang cepat. Ini sedikit berbeda dari gaya permainan Arab Saudi sebelumnya yang lebih banyak memainkan bola-bola panjang dan umpan silang.
Dengan memainkan pola 4-5-1, Arab Saudi cenderung memainkan pola bertahan dengan serangan balik saat mampu mencuri bola dari lawan. Untuk mendukun pola permainan tersebut pilihan penjaga gawang dipercayakan kepada Mosailem.
Dengan penumpukan pada gelandang, Abdullah Otayf akan menjadi pemain jangkar sebagai flying midfielder. Peran ini akan mengingatkan pada gaya permainan Andrea Pirlo. Bersama al-Jassim dan al-Mogahwi atau al-Shehri, Otayf akan bersatu padu membangun serangan untuk mengalirkan pada dua pemain sayapnya Fahad al-Muwallad dan Salem al-Dawsari. Sementara sebagai target man, menyisakan satu ujung tombak berpengalaman Mohammad al-Sahlawi. Jika kondisi memungkinkan al-Muwallad sewaktu-waktu bisa bergeser menjadi second striker.
Di jantung pertahanan Otayf akan bahu-membahu bersama Osama dan Omar Hawsawi. Meskipun sudah cukup berumur, pengalaman Osama masih dibutuhkan bagi pertahanan Arab Saudi. Tidak berlebihan jika ban kapten disandang Osama. Yang mungkin meninggalkan celah kosong adalah sisi sayap pertahanan Arab Saudi.
Menguji kecepatan Lokomotif Moskow
Sebagaimana tim-tim Eropa timur, Rusia memiliki gaya permainan yang mengandalkan speed-power. Meski setiap kedatangannya pada sebuah turnamen Rusia sering difavoritkan, namun hingga penyelenggaraan Piala Dunia yang ke-21 prestasi tertinggi Rusia yang ketika itu bernama Uni Soviet (USSR) adalah peringkat ketiga yang diraih pada PD 1966 di Inggris saat lolos hingga semi final sebelum dikalahkan Jerman Barat.
Pada babak final PD 2014, Rusia tidak lolos pada fase grup H. Ditahan imbang Korea Selatan dan Aljazair serta dikalahkan kesebelasan Belgia.
Timnas Rusia pada PD 2018 merupakan perpaduan pemain senior dan muda yang cukup menjanjikan. Diluar kerugian langsung lolos ke babak final sehingga tidak merasakan ketatnya kompetisi kualifikasi, perpaduan pemain senior-yunior Rusia masih belum teruji meskipun setiap lini masih diisi pemain-pemain berbakat dengan pengalaman merumput yang tidak diragukan.
Di bawah mistar gawang, kiper senior Igor Akinfeev masih menjadi pilihan untuk memberikan rasa aman. Pemain bertahan Ilya Kutepov akan melapis back senior Rusia Granat dan Kudryashov.
Di barisan gelandang Rusia masih mengandalkan Alan Dzagoev dan Yuri Zhirkov. Kehadiran gelandang muda Golovin dan Zobnin akan memberikan napas baru bagi serangan Rusia. Lima gelandang menjadi jaminan permainan cepat ala rolet Rusia, perjudian dalam memainkan serangan cepat yang mematikan.
Di barisan depan penyerang muda Aleksei Miranchuk akan bertandem dengan Fyodor Smolov yang berada dalam usia kematangan seorang striker.
Prediksi pertandingan
Kedua timnas baru bertemu sekali pada sebuah pertandingan persahabatan. Pertandingan yang berlangsung dua puluh lima tahun silam berakhir dengan kemenangan 4-2 untuk Arab Saudi. Saat itu Arab Saudi sedang naik daun dengan permainan yang cukup disegani. Dengan tim yang sama Arab Saudi mampu mengalahkan timnas Belgia pada PD 1994 dengan skor 1-0.
Meskipun tidak sekuat timnas tahun 1994 Rusia tetap harus mewaspadai kekuatan gelandang Arab Saudi. Langkah pelatih Pizzi memberangkat pemain Arab Saudi untuk dipinjamkan ke klub-klub Spanyol tentu memberikan pengalaman yang berharga. Dengan format klasik 4-5-1 yang mengandalkan kolektivitas permainan tiga gelandangnya al-Jassim dan al-Mogahwi atau al-Shehri, bersama Otayf akan terjadi perebutan lapangan tengah yang cukup sengit.
Trio gelandang Rusia Dzagoev-Zobnin-Golovin dengan fleksibilitas mengalirkan bola ke kedua sayapnya memiliki banyak pilihan manakala perebutan lapangan tengah mengalami jalan buntu. Dengan pola serangan yang merata pada pemain gelandangnya, Rusia sedikit lebih unggul untuk memenangi pertarungan lapangan tengah dibanding Arab Saudi. Sementara barisan pertahanan kedua kesebelasan relatif berimbang.
Jika ingin lebih melempangkan pertarungan lapangan tengah, Rusia harus mampu memanfaatkan lebar lapangan melalui dua pemain sayapnya yang memiliki pergerakan cukup impresif: Samedov dan Zhirkov. Sisi lebar lapangan menjadi salah satu titik lemah kesebelasan Arab Saudi.
Pertandingan perdana PD 2018 akan menjadi pertaruhan kedua kesebelasan. Rusia sebagai tuan rumah tentu tidak ingin kehilangan poin apalagi menelan kekalahan untuk melapangkan langkahnya di pertandingan berikutnya. Sementara bagi Arab Saudi, menjadi tim pertama negara Asia yang menjalani partai perdana sebuah turnamen akbar Piala Dunia tidak ada jalan lain kecuali bermain all-out untuk meneruskan sejarah-sejarah yang kerap mereka ciptakan pada setiap perhelatan PD yang mereka ikuti.
Selain diuntungkan sebagai tuan rumah dengan dukungan dari penonton serta lebih mengenal lapangan serta adaptasi yang cepat pada cuaca Moskow, Rusia justru menghadapi ancaman permainan pola klasik 4-5-1 yang sering dipakai tim-tim seperti Norwegia dan kerap menyulitkan mereka.
Yang menarik dari pertemuan kedua kesebelasan adalah penyerang muda pada masing-masing tim bertandem dengan penyerang yang berpengalaman. Baik Aleksei Miranchuk maupun Fahad al-Muwallad tentunya akan bertarung semaksimal mungkin menunjukkan seluruh kemampuannya. Bagi seluruh pemain terlebih pemain muda, Piala Dunia adalah etalase untuk menunjukkan skill dan kemampuan bermain sepakbola dalam sebuah tim untuk ditransformasikan menjadi sebuah kemenangan. Dan itu artinya membuka jendela transfer pada klub-klub sepakbola profesional.
Perkiraan susunan pemain:
Arab Saudi (4-5-1) : al-Mosailem (gk), al-Harbi, Osama, Omar al-Hawsawi, al-Shahrani/Muath, al-Sheri, Otayf, al-Jassim, al-Muwallad, al-Faraj/al-Mogahwi, Mohammad al-Sahlawi. | pelatih: Juan Antonio Pizzi
Rusia (3-5-2) : Akinfeev (gk) Kudryashov, Granat, Kutepov/Smolnikov, Zhirkov, Dzagoev, Zobnin, Golovin/Kuzyayev, Samedov, Miranchuk/Kokorin, Smolov.| pelatih: Stanislav Cherchesov
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...