Pemantau Suriah Sebut Terduga Loyalis Al Assad Dieksekusi di Publik
Terjadi keributan di masjid besar Damaskus menewaskan empat orang, melukai 16 orang.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemantau Suriah mengatakan para pejuang yang terkait dengan pemerintahan transisi mengeksekusi seorang pejabat lokal di depan umum pada hari Jumat (10/1), menuduhnya sebagai informan di bawah presiden terguling Bashar al Assad.
Saat dihubungi AFP, otoritas Damaskus tidak segera membalas permintaan komentar.
Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan para pejuang yang berafiliasi dengan penguasa baru negara itu mengeksekusi Mazen Kneneh pada hari Jumat pagi, menggambarkannya sebagai "salah satu loyalis paling terkenal dari rezim sebelumnya."
Para pejuang menembak kepala Kneneh di jalan di Dummar, pinggiran ibu kota Damaskus, kata pemantau yang berbasis di Inggris tersebut.
Dikatakan bahwa ia "dituduh menulis laporan keamanan jahat yang menyebabkan penganiayaan dan pemenjaraan banyak pemuda" yang disiksa di penjara di bawah al Assad, yang kekuasaannya berakhir pada 8 Desember.
Sebuah video yang beredar daring, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP, konon memperlihatkan tubuh pria itu yang terkulai diikat ke batang pohon, pakaiannya berlumuran darah karena apa yang tampak seperti luka tembak di kepala.
Menurut video tersebut, masyarakat umum termasuk anak-anak berkumpul di sekitar mayat tersebut, beberapa merekam dengan ponsel mereka dan yang lainnya memukuli mayat tersebut dengan tongkat atau menendang kepalanya dengan keras.
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas Suriah meluncurkan operasi keamanan yang menargetkan "sisa-sisa rezim" pemimpin yang digulingkan tersebut di beberapa daerah.
Anas Khattab, kepala Intelijen Umum yang baru, telah berjanji untuk merombak aparat keamanan, mencela "ketidakadilan dan tirani rezim sebelumnya, yang lembaganya menabur korupsi dan menimbulkan penderitaan pada rakyat."
Keributan di Masjid Umayyah
Empat orang tewas dan 16 orang terluka dalam keributan di Masjid Umayyah yang bersejarah di Damaskus pada hari Jumat (10/1), kantor berita negara Suriah, SANA, mengatakan.
Keributan "selama acara sipil di masjid... mengakibatkan kematian tiga orang," kata Gubernur Maher Marwan kepada SANA.
Kelompok penyelamat White Helmets mengatakan keributan pada sore hari itu menewaskan tigaperempuan, dan menambahkan bahwa lima anak mengalami patah tulang.
Mereka menambahkan bahwa mereka berhasil menyelamatkan seorang gadis dari kerumunan.
Surat kabar al-Watan mengatakan itu terjadi selama pembagian makanan gratis oleh seorang tokoh media sosial.
Seorang YouTuber bernama Chef Abu Omar, yang memiliki restoran di Istanbul, sebelumnya mengunggah video persiapan pembagian makanan gratis di Masjid Ummayyah.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani sempat mendatangi masjid tersebut pada pagi harinya. (AFP/SANA)
Editor : Sabar Subekti
Siapakah Joseph Aoun, Kepala Militer Yang Jadi Presiden Leba...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Presiden baru Lebanon dan mantan komandan militer, Joseph Aoun, tidak menonj...