Pemasaran Investasi ASEAN, BKPM Bidik Malaysia dan Singapura
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal menyiapkan strategi pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN yang pada tahun 2015 naik 15 persen menjadi US$ 9,1 miliar dari sebelumnya US$ 7,93 miliar. Sedangkan dari sisi komitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2015 mencatatkan kenaikan 79 persen mencapai US$ 22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$ 12,3 miliar.
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan ada dua negara yang menjadi fokus untuk menarik inward investment, yaitu Malaysia dan Singapura. Kedua negara tersebut dipilih menjadi fokus pemasaran karena proporsinya mencapai 97 persen dari keseluruhan realisasi investasi negara-negara ASEAN.
Franky mengemukakan Malaysia menjadi fokus pemasaran investasi ke ASEAN melihat trend realisasi dan komitmen negara tersebut yang cenderung meningkat.
BKPM mencatat realisasi investasi Malaysia tahun 2015 sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi US$ 3 Miliar, tumbuh 73 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan nilai komitmen investasi dari Malaysia tahun 2015 mencapai US$ 5,5 miliar dari sebelumnya yang sebelumnya US$ 2,2 miliar atau naik 148 persen.
“Sementara Singapura telah lama merupakan sumber investasi Indonesia. Untuk itu kantor perwakilan BKPM di Singapura akan fokus untuk mengawal strategi pemasaran ini. Jadi selain melakukan pemasaran investasi untuk Singapura, juga secara lebih fokus untuk menarik minat investasi dari Malaysia. Selain itu, BKPM juga telah memiliki tim marketing officer yang khusus menangani Malaysia,” ujar Franky saat Rapat Koordinasi Pemasaran Investasi BKPM di Jakarta, hari Kamis (25/2).
Dua negara anggota ASEAN Singapura dan Malaysia merupakan negara teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi. Dari data BKPM tahun 2015, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura mencapai angka US$ 5,9 miliar dengan jumlah proyek mencapai 3.012. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68 persen menjadi US$ 16,3 miliar.
Dari sisi persaingan untuk menarik minat investasi, kompetitor Indonesia adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Tiga negara tersebut dinilai merupakan negara-negara ASEAN yang seringkali menjadi pilihan bagi investor yang tidak jadi menanamkan modalnya di Indonesia.
Tahun lalu, data Financial Times menunjukkan bahwa Indonesia menerima 34 persen potensi investasi global yang masuk ke ASEAN. Diikuti oleh Vietnam 19 persen, Malaysia 12 persen, dan Myanmar sembilan persen.
Franky menambahkan, selain menarik aliran investasi dari Singapura dan Malaysia, BKPM juga secara serius akan mendorong outward investment untuk negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. Langkah mendorong outward investment ini tidak lepas dari upaya untuk memenangkan persaingan dan memanfaatkan peluang dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Saat ini kami sedang merumuskan strategi untuk mendorong outward investment dari Indonesia ke negara-negara ASEAN. Ada empat negara yang sedang dikaji sebagai tujuan outward investment yaitu Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar,” katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...