Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:13 WIB | Selasa, 16 Januari 2024

Pemberontak Myanmar Kuasai Kota Perbatasan dengan India dan Bangladesh

Foto yang diambil pada tanggal 23 November 2023 ini, orang-orang beristirahat di sebuah biara yang telah berubah menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi internal (IDP) di sebuah desa di kotapraja Pauktaw di Negara Bagian Rakhine bagian barat Myanmar. (Foto: dok. AFP)

NAYPYITAW, SATUHARAPAN.COM-Sebuah kelompok etnis bersenjata di negara bagian Rakhine, Myanmar barat, mengatakan mereka telah menguasai sebuah kota yang berbatasan dengan India dan Bangladesh, menandai kekalahan terbaru pemerintah militer saat memerangi pemberontakan di beberapa wilayah negara tersebut.

Myanmar berada dalam pergolakan pemberontakan di berbagai bidang, di mana kelompok anti junta sekutunya yang didukung oleh pemerintah paralel pro-demokrasi telah menguasai beberapa pos militer dan kota. Ini adalah tantangan terbesar yang dihadapi junta sejak melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih pada tahun 2021.

Seorang juru bicara Tentara Arakan (AA) mengatakan pada hari Minggu (14/1) malam bahwa mereka telah menaklukkan Paletwa, sebuah kota pelabuhan di sungai Kaladan yang merupakan kunci perdagangan dengan negara-negara tetangga.

“Mengenai masalah stabilitas perbatasan, kami akan bekerja sama sebaik mungkin dengan negara-negara tetangga,” kata juru bicara AA, Khine Thu Kha, dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut akan mengambil alih administrasi dan penegakan hukum di wilayah tersebut.

Juru bicara junta tidak menanggapi permintaan komentar. Reuters tidak dapat memverifikasi klaim AA secara independen.

Jatuhnya Paletwa di barat terjadi setelah kelompok pemberontak lain di Aliansi Tiga Persaudaraan merebut kota Laukkai di Negara Bagian Shan utara di perbatasan dengan China.

Pekan lalu, junta menyetujui gencatan senjata dengan kelompok tersebut, TNLA, untuk wilayah yang berbatasan dengan China. Pembicaraan tersebut diadakan di kota Kunming, China dan difasilitasi oleh pejabat China.

Namun pada hari Minggu (14/1), aliansi pemberontak mengatakan pasukan junta melanggar perjanjian gencatan senjata dan melancarkan serangan di beberapa kota di Negara Bagian Shan. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home