Pemberontak Serang Perusahaan Minyak di Yaman
ADEN, SATUHARAPAN.COM – Sebuah serangan yang dilakukan kelompok tidak dikenal menargetkan sebuah perusahaan minyak mengakibatkan enam personel militer tewas dan tiga lainnya cedera. Serangan oleh beberapa anggota suku bersenjata itu terjadi di Provinsi Hadramouth di Yaman Tenggara.
"Satu kelompok anggota suku yang bersenjata melancarkan serangan terhadap satu perusahaan minyak asing yang berpusat di Provinsi Hadhramouth, menewaskan sebanyak enam prajurit militer yang bertugas menjaga markas perusahaan itu," kata pejabat keamanan setempat yang tak ingin disebutkan jati dirinya pada Rabu malam (18/2) sebagaimana dikutip Xinhua.
Sebelumnya di kota pelabuhan Aden, beberapa pria bersenjata pendukung pemisahan diri, bentrok dengan pasukan keamanan pada Rabu, melukai enam orang dan membuat satu kendaraan militer terbakar.
"Anggota suku berusaha menduduki perusahaan minyak tersebut, tapi prajurit militer yang ditempatkan di sekitar gedung itu memukul mereka mundur setelah pertempuran singkat," lanjut pernyataan sumber tersebut.
Seorang pemimpin senior Gerakan Selatan, yang pro-pemisahan diri dan diidentifikasi sebagai Bagash Al-Aghbary menderita luka kritis selama baku-tembak singkat dengan pasukan keamanan di Aden, kata beberapa pegiat pemuda.
Pada 6 Februari, kelompok Syiah Al-Houthi mengumumkan tindakan sepihak untuk membubarkan parlemen Yaman dan membentuk dewan presiden untuk mengambil alih tanggung jawab. Namun tindakan itu ditolak oleh partai politik Yaman dan dicela oleh negara Arab di Teluk.
Situasi keamanan memburuk di Yaman pada Januari, ketika kelompok Al-Houthi merebut istana presiden di Ibu Kota Yaman, Sanaa, setelah bentrokan mematikan dengan pengawal presiden.
Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan Perdana Menteri Khaled Bahah mengajukan pengunduran diri pada 22 Januari.
Kelompok Al-Houhti, yang juga dikenal dengan nama Ansarullah, telah memperluas pengaruhnya ke arah selatan sejak ditandatanganinya kesepakatan perdamaian yang ditaja PBB dan kesepakatan pembagian kekuasaan pada 21 September 2014, setelah bentrokan mematikan. (Ant/xinhua.net).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...