Pemberontak Sudan Selatan Bebaskan Tentara Anak-Anak
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok pemberontak di Sudan Selatan telah membebaskan 250 tentara anak-anak, termasuk seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, menurut badan PBB pada Minggu (22/3), namun memperingatkan bahwa ribuan lainnya masih dipaksa untuk berperang.
“Pemberontak Cobra Faction, juga akan membebaskan 400 tentara anak-anak lainnya, dalam dua hari ke depan, di bawah kesepakatan yang disetujui dengan pemerintah, dari total 3.000 yang mereka tahan,” kata UNICEF.
“Namun, momok perekrutan anak-anak ini belum berakhir di Sudan Selatan, saat sekitar 12.000 pemuda masih terlibat perang bersama beberapa faksi yang berperang di negara itu,” kata PBB.
Perang sipil berkecamuk di negara paling muda di dunia tersebut pada Desember 2013, setelah Presiden Salva Kiir menuduh pemimpin pemberontak Riek Machar berupaya melakukan kudeta.
Puluhan ribu orang meninggal sejak saat itu, dan dua juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sementara empat juta lainnya menghadapi kelaparan.
Kekerasan itu telah merusak aturan yang telah ditandatangani oleh Kiir dan Machar pada 2008, yang melarang penggunaan tentara anak-anak dan menetapkan minimal usia 18 tahun untuk rekrutmen atau wajib militer. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...