Pemberontak Suriah Desak Kelompok Jihadis di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Kelompok jihadis pada pada hari Jumat (17/1) mengundurkan diri dari Saraqeb, benteng terakhir mereka di Provinsi Idlib, Suriah. Mereka mundur setelah lima hari pertempuran besar di kota itu melawan pemberontak setempat. Demikian dikatakan kelompok monitor.
Di wilayah Aleppo, pemberontak Suriah juga memukul mundur kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang terkait Al-Qaeda di Jarabolos, di perbatasan dengan Turki, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Hal itu terjadi di tengah upaya kelompok pemberontak menyatukan visi dan menyepakati delegasi yang akan hadir dalam Konferensi Jenewa II pada 22 Januari mendatang. Sedangkan pemerintah Suriah menyatakan siap untuk melakukan pertukaran tahanan dengan para pemberontak.
Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, "Anggota Negara Islam Irak dan Levant mundur saat fajar hari (Jumat) ini dari Saraqeb ke Sermin."
"ISIL mundur setelah situasi mereka di sana menjadi sangat keras ... dan setelah mereka dikepung oleh kelompok-kelompok pemberontak dan Islam moderat dari semua sisi," kata Abdel Rahman. Kemunduran itu terjadi dalam dua minggu serangan pemberontak utama terhadap jihadis ISIL.
Pemberontak Melawan Jihadis
Kelompok pemberontak dan jihadis pernah bersekutu dalam perang bersama melawan Presiden Bashar Al-Assad, namun sekarang oposisi dan pemberontak telah berubah sikap. Mereka mencari anggota ISIL atas pelanggaran mengerikan terhadap penduduk setempat. Kelompok Islam lainnya juga ikut melawan mereka.
Abu Leila, seorang pemberontak dari Idlib yang menentang rezim Bahsar Al-Assad maupun ISIL, mengatakan kepada AFP bahwa jihadis "mundur untuk menyelamatkan diri."
Puluhan pejuang ISIL tewas atau terluka dalam pertempuran di Saraqeb, di mana pertempuran besar antara pemberontak dan jihadis pecah pada hari Senin.
Saraqeb adalah kota yang pernah menjadi sumber utama inspirasi bagi aktivis moderat menggunakan seni dan cara-cara damai lainnya untuk memprotes rezim Al-Assad.
Pertempuran untuk Saraqeb merupakan bagian dari serangan pemberontak yang lebih luas terhadap ISIL di beberapa bagian Suriah yang dalam dua pekan telah membunuh hampir 1.100 orang di kedua pihak.
Di Aleppo , dua pembom bunuh diri meledak di dekat pos pemeriksaan ISIL, kata Aleppo Media Centre, sebuah jaringan akar rumput jurnalis warga. ISIL juga melancarkan belasan serangan bunuh diri dalam dua pekan terakhir menargetkan posisi pemberontak. Puluhan pemberontak dan warga sipil menjadi korban.
Jenewa II
Sekalipun tengah diupayakan pembicaraan damai untuk Suriah dengan Konferensi di Jenewa, pertempuran terus terjadi di Suriah. Bahkan situasinya makin terpecah, karena para pemberontak juga harus menghadapi para jihadis dan juga militer pemerintah.
Perang di Suriah berlangsung hampir tiga tahun sejah pecah pada Maret 2011 dan telah membunuh lebih dari 130.000 orang. Selain itu jutaan warga Suriah hidup menderita terjabak di tengah konflik senjata, atau terpaksa menggungsi ke negara tentangga. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...