Pemberontakan Wagner Mungkin Terpengaruh Perjuangan Yevgeny Prigozhin Melawan Kanker
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, mungkin terpengaruh oleh perjuangannya melawan kanker perut ketika dia memutuskan untuk melancarkan pemberontakan bersenjata melawan Moskow, lapor Daily Mail mengutip situs investigasi Rusia yang dilarang oleh Kremlin.
Mantan tentara Wagner memberi tahu situs itu, Proekt, bahwa kanker perutnya kambuh setelah lama sembuh.
Proekt awalnya melaporkan bahwa Prigozhin sekarang mengikuti diet ketat sehingga tidak ada yang melihatnya minum sesuatu yang lebih kuat dari jus jeruk dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan pemimpin kelompok Wagner, Marat Gabidullin, dikutip Al Arabiya, telah mengatakan kepada surat kabar Inggris The Times bahwa meskipun ada tradisi minuman keras di antara tentara bayaran Rusia, Prigozhin tidak minum.
Penggrebegan di markasnya Prigozhin mengungkapkan segalanya tentang hal itu.
Dokumen yang dibagikan di Proekt menunjukkan bahwa Prigozhin, 62 tahun, menjalani perawatan khusus di klinik Sogaz, yang terkait dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan dimiliki oleh perusahaan asuransi Rusia, AO Sogaz, yang administrasinya dilaporkan juga dekat dengan Putin.
Pihak berwenang menggrebeg rumah Prigozhin di St. Petersburg pada 5 Juli, di mana mereka menemukan beberapa paspor palsu. Salah satu paspor atas nama Dmitry Geiler terdaftar sebagai pasien VIP di klinik. Peralatan medis, termasuk respirator, juga ada di dalam rumah.
Pihak berwenang juga menemukan foto empat pria dengan kepala terpenggal.
Laporan Times mengutip seorang mantan karyawan grup Wagner yang mengatakan bahwa pemberontakan Prigozhin yang belum pernah terjadi sebelumnya mungkin merupakan ulah seorang pria yang tidak akan rugi banyak.
Editor : Sabar Subekti
Desk Judi Ajukan Blokir 651 Rekening Bank Terkait Judi Onlin...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa pada Nove...