Pemda DIY Beri Penghargaan kepada Penggiat dan Pelestari Budaya
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahun 2016 Pemda DI Yogyakarta kembali memberikan penghargaan bagi penggiat dan pelestari budaya di Yogyakarta. Sebanyak lima belas penghargaan diberikan kepada insan serta lembaga atas dedikasi bagi wilayah Yogyakarta.
Bertempat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwana X didampingi Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono Senin (22/8) malam menyerahkan penghargaan untuk tiga anugrah yakni Anugrah Budaya Adat dan Tradisi, Anugrah Budaya Seniman dan Budayawan, serta Anugrah Budaya Pelestari Cagar Budaya.
Anugrah Budaya Adat dan Tradisi diberikan kepada R. Ng. Noto Pandoyo yang sejak tahun 1939 terkenal dengan Bong Supit Bogem, Empu keris Ki Sungkowo Harumbrodjo, Upacara Adat Tunggul Wulung di Dukuh Sendangagung Minggir-Sleman, Upacara Adat Nguras Enceh pada hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon bulan Sura, serta Paguyuban Sekar Jagad yang memiliki kepedulian untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Anugrah Budaya Seniman dan Budayawan diberikan kepada Emha Ainun Nadjib yang telah memberikan warna pada dunia sastra Yogyakarta dan Indonesia, Dr. Gabriel Possenti Sindhunata atau lebih dikenal dengan panggilan Romo Sindhu, komposer Singgih Sanjaya, perupa Soenarto Prawirohardjono, sineas mudaYosep Anggi Noen.
Sementara Anugrah Budaya Pelestari Cagar Budaya diberikan pemilik/pengelola bangunan rumah tradisional Jawa R. Wignyo Santoso di Desa Girikerto Kecamatan Turi-Sleman, pemilik bangunan rumah Indis Moetaryanto Poerwoaminoto, pengelola situs Lawang Pethuk Kotagede, pengelola bangunan rumah tradisional Jawa Sewaka Praja Kabupaten Gunungkidul, serta PT. KAI selaku pengelola kawasan Pengok.
Dalam sambutan budayanya, Gubernur Pemda DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X menyebutkan perlunya kepekaan pilihan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya agar ruang kehidupan tetap tumbuh dinamis guna memberi manfaat nyata bagi masyarakat seraya merawat agar tidak tercerabut dari akar budayanya dengan memunculkan inovasi dan kreativitas.
"Hendaknya kita selalu berusaha meningkatkan kualitas budaya kita dengan memberinya roh baru. Suntikan spirit baru guna menghidup-hidupkan Yogyakarta sebagai kota budaya dengan misi dan atribut kultural yang disandangnya. Penghargaan yang amat sederhana ini adalah usaha agar warisan budaya dikembangkan maju tanpa kehilangan rohnya terutama bagi generasi mudanya sebab kalau tidak bisa jadi budaya kita pun akan terbentur pada kemandekan oleh mandulnya inovasi dan kreativitas sehingga ditinggalkan komunitasnya sendiri," pesan Sri Sultan Hamengku Buwana X dalam orasi budaya setelah menyerahkan langsung anugrah budaya.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...