LAYANAN PUBLIK
Penulis: Tunggul Tauladan
15:28 WIB | Kamis, 27 Februari 2014
Pemda DIY Kembali Gelar Sayembara Desain Penataan Malioboro
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar sayembara desain penataan kawasan Malioboro. Sebelumnya pada tahun lalu sayembara desain pernah diadakan namun batal terselenggara.
Kawasan Malioboro yang membentang dari Titik Nol Kilometer hingga rel kereta api Stasiun Tugu selama ini telah menjadi ikon Yogyakarta. Pemda DIY terus berusaha menjaga agar ikon tersebut senantiasa menjadi magnet bagi para wisatawan, namun dengan tetap mengedepankan kekhasan Yogyakarta sebagai Kota Budaya.
Kini setelah Yogyakarta mengokohkan status keistimewaan yang berpolarisasi dengan pemberian Dana Keistimewaan (Danais) 2014, maka sayembara desain penataan kawasan Malioboro kembali digelar. Menurut rencana, sayembara ini akan dibuka kembali untuk umum pada Maret 2014.
Sejumlah pihak dilibatkan dalam sayembara ini, terutama masyarakat umum. Hal ini selaras dengan tujuan digelarnya sayembara desain penataan kawasan Malioboro, yaitu menata Malioboro sesuai dengan keinginan masyarakat Yogyakarta.
“Ini upaya yang kami lakukan untuk menjaring keinginan dari masyarakat Yogyakarta. Tidak hanya peserta saja yang berasal dari masyarakat umum, namun juri dalam sayembara ini juga terdiri dari berbagai elemen dalam masyarakat, seperti sosiolog, seniman, jurnalis, hingga perwakilan dari komunitas Malioboro, yaitu para Pedagang Kaki Lima (PKL), juru parkir, pengasong, dan lain sebagainya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Rani Sjamjinarsi pada Rabu (26/2).
Rani menjelaskan bahwa sayembara tersebut tidak akan tumpang tindih dengan kajian yang sedang dikerjakan oleh Pemda DIY bekerjasama dengan Bappenas. Sebab, hasil dari sayembara ini justru akan dijadikan masukan bagi kajian tentang desain penataan kawasan Malioboro yang kini tengah dikerjakan.
"Pasalnya selama 2014, Pemda DIY telah membuat nota kesepakatan dengan para stakeholder untuk melanjutkan kajian akhir penataan kawasan Malioboro, termasuk di dalamnya dengan Bappenas. Justru sayembara yang menjaring aspirasi warga ini akan dijadikan masukan untuk membuat desain penataan kawasan Malioboro, sehingga dengan adanya sayembara ini, kajian penataan kawasan Malioboro dipastikan tidak akan tumpang tindih,” kata Rani.
Sayembara rencananya memakan waktu selama dua bulan sejak dibuka. Sedangkan anggaran pelaksanaan Rp. 1,5 miliar berasal dari Danais 2014. Bagi yang akan mengikuti sayembara, wajib mengindahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan, antara lain desain yang diajukan harus selaras dengan konsep keistimewaan Yogyakarta dan Yogyakarta sebagai City of Heritage.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...