Pemda NTB Tawarkan Saham Newmont ke Arifin Panigoro
MATARAM, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) mempersilakan pengusaha dan pemilik Medco Group, Arifin Panigoro untuk mengambil 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara. Tawaran ini terjadi karena Pemda kecewa telah bekerja sama dengan grup Bakrie karena mereka tidak pernah membayar dividen selama empat tahun.
"Bagi kami saat ini, PT Multicapital yang terbaik. Tetapi, jika ada yang terbaik dari itu, kenapa tidak kita melepas," kata Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin di Mataram, hari Kamis (26/11).
Kekecewaan itu bermula saat proses divestasi 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), pemerintah provinsi bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menggandeng PT Multicapital (Bakrie Group) untuk bisa mengakuisisi saham tersebut.
Namun, setelah akuisisi terjadi, sesuai isi perjanjian kerjasama pemerintah daerah dengan PT Multicapital, provinsi dan dua kabupaten lain melalui PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB) memperoleh dividen setiap tahunnya. Tetapi, setelah menunggu selama empat tahun, dividen yang diharapkan tidak kunjung diperoleh.
"Bagi kami sebetulnya siapa yang bisa memberikan keuntungan bagi daerah. Kalau memang Arifin Panigoro ingin membeli, kita bisa saja mempersilahkan. Tetapi, semua itu kembali lagi pada mekanisme yang ada," jelasnya.
Karena itu, menurut Amin, jika Arifin Panigoro melalui Medco Energy ingin membeli saham tersebut. Pemerintah daerah menginginkan adanya golden share 3-5 persen saham yang diperoleh secara gratis, sebagai kontribusi daerah penghasil.
"Silakan mereka menjadi pemegang mayoritas saham. Asalkan posisi daerah tetap menguntungkan," tegas Amin.
Namun, Amin tetap menyerahkan seluruh keputusannya kepada Gubernur NTB apakah tetap menjalin kerja sama dengan PT Multicapital atau menyerahkan saham tersebut kepada Arifin Panigoro.
Kemudian, pemerintah provinsi, kata Amin, tetap berkeinginan untuk membeli 7 persen saham PT NNT. Karena, selain memperoleh dividen, daerah bisa menempatkan orang-orangnya untuk duduk di jajaran direksi perusahaan tambang milik Amerika itu.
"Kita memang tidak memiliki uang untuk itu. Tetapi, terlepas dari itu kita ingin saham ini bisa menguntungkan daerah," kata dia.
Arifin ingin Beli Saham Newmont 76 Persen
Pada pertemuan Arifin dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Rizal memuji keberanian Arifin yang ingin mengambil alih saham Newmont sebanyak 76 persen senilai USD 2,2 miliar.
Selain itu, Arifin juga ingin mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo dan Lombok melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya.
"Inisiatif pak Airifin mengakuisisi Newmont sangat bagus. Ini membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu membeli dan mengelola pertambangan besar. Ini penting, karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak mampu," ujar Rizal Ramli kepada wartawan dalam rilisnya usai menerima Arifin di kantornya, Rabu (25/11) seperti yang dilansir dari kompas.com.
Selain itu, Arifin juga akan membangun smelter (pemurnian) yang dapat memberikan nilai tambah hasil tambang. Smelter ini akan dikerjakan begitu proses akuisisi pada Desember tahun ini selesai. Jadi, pengerjaan smelter ini bisa dilakukan pada awal tahun depan. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...