Pemegang Saham Newmont Telah Koordinasi dengan ESDM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemegang saham baru Newmont dipastikan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan pembelian saham.
"Yang pasti sudah berkoordinasi, tetapi selebihnya itu adalah urusan `business to business`, saya tidak tahu berapa nilai-nilainya," kata Menteri ESDM, Sudirman Said usai menggelar jumpa pers di Jakarta, hari Jumat (27/11).
Ia menjelaskan bahwa tugas Kementerian ESDM adalah memastikan semua syarat dan prosedur sudah sesuai dengan ketentuan.
Menurut berbagai sumber pembelian 76 persen saham milik PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) adalah pengusaha nasional Arifin Panigoro, serta alasannya dapat menguntungkan daerah sekitar perusahaan.
Pasalnya, dengan adanya kepemilikan saham penuh oleh nasional, harapannya daerah bisa memperoleh dividen sehingga bisa membangun daerah.
Terlebih lagi, Arifin Panigoro menjanjikan jika berhasil membeli 76 persen saham tersebut akan membangun smelter di NTB sehingga jika itu terlaksana memberikan dampak yang positif terutama "multiplayer effect" bagi masyarakat di daerah itu.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, mengatakan sepanjang pembelian saham itu menguntungkan daerahnya tentu masyarakat akan terbuka menyambutnya.
Bahkan, jika pembelian itu jadi terlaksana, maka terbuka ruang bagi NTB untuk merenegosiasi ulang pendapatan daerah kepada pemerintah pusat
Meski demikian, orang nomor dua di NTB ini, menjelaskan pemerintah provinsi melalui PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) tetap berkeinginan untuk membeli sisa 7 persen divestasi saham PT NNT tersebut, karena dari saham yang ada saat ini 24 persen menjadi 31 persen.
"Tentu daerah tetap berkeinginan memiliki 7 persen divestasi saham PT NNT. Karena, selain memperoleh dividen, daerah juga bisa menempatkan orang-orangnya untuk duduk di jajaran direksi PT NNT," katanya.
Karena itu, selaku lokasi tambang PT NNT, wagub berharap pemerintah pusat juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam akuisisi saham oleh pengusaha nasional Arifin Panigoro.
"Yang jelas daerah harus diikutsertakan untuk membicarakan hal ini. Karena ini kesempatan bagi daerah untuk bisa berbuat banyak mengisi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTB," katanya.
Saat ini saham terbesar PT NNT masih dipegang oleh PT Nusa Tenggara Partnership sebesar 56 persen, disusul PT MDB sebesar 24 persen, PT Pukuafu Indah 17,8 persen dan PT Indonesia Masbaga Investama sebesar 2,2 persen. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...