Pemerintah Akan Bangun 100 Rumah Warga Terdampak Longsor di Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, pemerintah akan mempersiapkan program relokasi bagi warga terdampak maupun yang berada di zona rawan tanah longsor. Dalam program relokasi itu, pemerintah akan membangun kurang lebih 100 rumah.
“Akan ada program relokasi. Walaupun yang terkena langsung ini hanya 30 keluarga. Tetapi karena itu berada di zona merah, menurut BMKG, maka untuk sementara akan disediakan relokasi sekitar 100 rumah,” kata Muhadjir.
Dia meninjau lokasi terdampak dan beberapa pengungsian di Pulau Serasan, Jumat (10/3), bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dan Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan.
Operasi TMC Akan Dilakukan
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa pada hari ke empat pasca bencana tanah longsor, segala upaya yang dilakukan dalam operasi darurat sudah membuahkan hasil. Meskipun memang jalan yang tertutup longsor belum sepenuhnya terbuka karena faktor cuaca.
Menyikapi hal itu, pemerintah telah memutuskan untuk mengambil opsi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Adapun hal itu dilakukan dengan harapan intensitas curah hujan dapat berkurang dan seluruh operasi penanganan darurat dapat berjalan sesuai target.
“Hari ke empat pascabencana tanah longsor sudah ada progres, sudah membuahkan hasil meski jalan yang longsor itu masih belum terbuka karena faktor cuaca,” jelas Suharyanto.
Suharyanto memastikan bahwa TMC baru dapat dilaksanakan hari Sabtu (11/3) mengingat posisi pesawat khusus untuk operasi tersebut masih berada di Makassar, Sulawesi Selatan. “TMC baru bisa dilancarkan besok, mengingat kita masih menggunakan pesawat TNI AU yang harus digeser dari Makassar,” kata Suharyanto.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengirimkan tujuh alat berat jenis eskavator. Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono yang turut meninjau lokasi terdampak telah menargetkan jalan tersebut dapat terbuka dalam waktu dua hari.
“Jalan yang tertutup longsor ada sekitar 300 meter. Tapi mulai tadi malam ada tujuh eksavator sudah bekerja dan kita targetkan dua hari ini sudah terbuka semua,” kata Basuki Hadimuldjono.
Dijelaskan, rumah yang akan dibangun di atas lahan seluas 7,5 hektare itu berjenis Risha atau Rumah Instan Sederhana Sehat. Adapun seluruh material dan komponennya akan dikirim dari Palembang menggunakan kapal TNI AL.
P emerintah juga akan membangun sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti jalan, jembatan, tempat ibadah hingga fasilitas air untuk kebutuhan dasar. “Kita akan bangunkan jalannya, jembatannya, airnya, mushalanya sebagai komunitas baru nantinya,” kata Basuki.
Berdasarkan data pencarian dan pertolongan hingga Jumat (10/3), sudah ada 36 jiwa yang meninggal dunia terdampak tanah longsor. Sementara itu masih ada 18 jiwa yang masih dalam pencarian. Sedangkan sebanyak 1.216 warga masih mengungsi di empat titik.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...