Pemerintah Harus Atasi Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi VI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat mengatasi lambannya pertumbuhan ekonomi.
“Untuk mengatasi keadaan ini, tim ekonomi pemerintah harus bergerak cepat dengan memaksimalkan seluruh potensi belanja APBN yang jumlahnya Rp 2.000 triliun lebih,” kata Hafizs di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (31/7).
Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diraih oleh pemerintah sebesar 4,7 persen pada kuartal pertama tahun 2015 adalah revisi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen.
Percepatan pertumbuhan ekonomi dianggap perlu karena, menurut dia, saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan di kuartal pertama tahun 2015.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi penting guna menunjang proses program pembangunan infrastruktur yang telah di ground breaking pemerintah seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, rel kereta ganda dan bandara baru.
Dia menganggap Pemerintah perlu melibatkan penuh BUMN dan mengajak pelaku usaha swasta dalam negeri untuk terlibat dalam investasi pendanaan maupun proses pengerjaannya.
"Lambatnya pertumbuhan ekonomi berimbas pada turunnya ketersediaan lapangan kerja baru untuk usia produktif dan tingkat pengangguran pun meningkat karena banyak pekerja yang dirumahkan akibat pengurangan produksi perusahaan," kata politisi Partai Amanat Nasional itu.
Efek berantai berikutnya adalah pertumbuhan kredit melambat, tingkat inflasi terus naik dalam beberapa bulan terakhir khususnya bulan Mei-Juni yang berada di level 7 persen serta berpotensi terus bergerak ke posisi psikologis sebesar 10 persen karena harga pangan semakin mahal dan terus merangkak naik. (Ant).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...