Pemerintah Laos Diprotes Karena Mengembalikan Pembelot Korut
SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok berfokus pada hak asasi manusia di Korea Utara mengirim surat kepada Presiden Laos, Choummali Saignason, Rabu pekan lalu berkaitan sembilan pembelot muda Korea Utara. Mereka ditangkap pihak berwenang Laos awal Mei dan dikirim kembali ke Korea Utara melalui China. Tindakan ini dinilai sebagai langkah yang kontroversial dari pemerintah Laos.
Surat tersebut dikirim oleh Koalisi Kebebasan Korea Utara yang meminta pemeritah itu memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan baik. Demikian diberitakan situs berita christianpost.com, Selasa (11/6).
Disebutkan, mereka juga minta pemerintah untuk berjanji cara memperlakuan pembelok Korut menjadi tahanan di Korea Selatan, bukan dikembalikan ke Korea Utara. Sebab, mereka akan menghadapi penjara dan masuk kamp kerja paksa atau bahkan eksekusi karena ketidaksetiaan mereka.
"Karena kehidupan sembilan orang muda terletak di tangan Anda akibat keputusan yang Anda buat, kami membuat permintaan sederhana ini: bahwa Republik Demokratik Rakyat Laos melakukan kunjungan rutin pada sembilan anak muda di Korea Utara, sehingga Anda dapat menjamin mereka diperlakukan dengan baik.
Surat itu juga meminta agar hak-hak mereka dilindungi , serta pemerintah Laos bersedia berbagi informasi dengan Korea Selatan yang telah meminta untuk merawat sembilan orang muda tersebut. Koalisi juga meminta pemerintah Laos untuk tidak lagi menempatkan orang Korea Utara, perempuan dan anak-anak pada risiko dengan memaksa mereka kembali ke Korea Utara.
Pada 10 Mei lalu, sembilan pemuda Korea Utara (usia 15-23 tahun) ditangkap pejabat Laos di Provinsi Oudomxay, dekat perbatasan barat daya China. Mereka yang disebutkan sebagai anak yatim telah menempuh perjalanan ke Laos melalui China. Setelah ditahan oleh pihak berwenang Laos, diterbangkan kembali ke China, di mana mereka kemudian dikembalikan ke Korea Utara.
Sembilan pemuda itu adalah bagian 16 orang yang dirawat oleh pasangan misionaris Kristen Korea Selatan sejak 2010. Pasangan itu juga ditangkap oleh pihak berwenang Laos. Empat dari mereka telah berhasil diselamatkan ke Korea Selatan dan tiga ke Amerika Serikat.
Korea Selatan membuka suaka kepada semua warga Korea Utara yang melarikan diri dari negara itu. Mereka biasanya menempuh perjalanan melalui Laos, Vietnam, atau Mongolia untuk mencapai Korea Selatan.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...