Pemerintah Menetapkan Idul Fitri 1434H Kamis 8 Agustus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan Idul Fitri 1434H jatuh pada hari Kamis (8/8). Keputusan Pemerintah ini sesuai hasil Sidang Itsbat penentuan awal Syawal yang digelar Kementerian Agama malam ini, Rabu (7/8) di Jakarta. Sidang Itsbat menentukan 1 Syawal 1434H ini diikuti Tim Hisab Rukyat, Ahli Falak, Pakar Astronomi, 34 Ormas Islam, Boscha ITB, LAPAN, Planetarium, BMKG, Geospasial, Duta Besar Negara Islam, dan instansi terkait.
Sidang Istbat dimulai dimulai pukul 13.30, lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya karena ada agenda tambahan sebuah Sarasehan Mencari Titik Temu Penentuan Awal Syawal 1434H. Sarasehan membahas perbedaan penetapan Ramadhan dan Idul Fitri, asumsi yang mengatakan awal Iduf Fitri sudah bisa ditetapkan hingga 100 tahun ke depan juga apakah pemerintah itu ulil amri.
Dengan sarasehan ini Menteri Agama berharap Kementerian Agama dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagai pemersatu atas berbagai pandangan yang ada. “Karena adanya penetapan dari Pemerintah, perbedaan yang ada diharapkan bisa menyatu,” tegas Menag.
Menurut Muhammadiyah
Sementara PP Muhammadiyah dari jauh hari sudah menetapkan awal Syawal 1343H pada tanggal 8 Agustus 2013 dan tidak mengirimkan wakilnya menghadiri sidang Isbat ini. Sebelumya Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, di Yogyakarta mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak akan menghadiri undangan Menteri Agama untuk mengikuti sidang isbat penetapan bulan Syawal. Sedangkan tentang agenda untuk membahas titik temu dalam penetapan awal bulan dinilai kurang tepat disatukan dengan sidang istbat dan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Menurut NU
Nahdlatul Ulama (NU) sebelumnya memprediksi 1 Syawal 1434H akan jatuh pada hari Kamis, 8 Agustus 2013. Sebelumnya NU berpendapat dalam penentuan awal Syawal akan mengikuti pemerintah asal berdasarkan Rukyat. Pendapat ini disampaikan NU melalui Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri dalam konferensi pers di kantor PBNU, Senin (5/8).
"NU mendukung penuh keputusan pemerintah jika berdasarkan pada kesepakatan yang telah dibuat bersama berbagai ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia, yakni awal bulan Syawal harus didasarkan pada hisab dan rukyat," kata Ghazalie Masroeri. (setkab.go.id/kemenag.go.id/muhammadiyah.or.id/nu.or.id)
Pimpinan Satuharapan.com beserta jajarannya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434H Mohon Maaf Lahir dan Batin
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...