Pemerintah Segera Bagikan 5.000 Converter Kit Untuk Nelayan
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengatakan setelah melalui proses lelang pemerintah akan segera menyalurkan converter kit untuk nelayan di sembilan wilayah Indonesia.
Menurut dia, pembagian converter kit bagi nelayan selain wujud kepedulian pemerintah kepada nelayan untuk menurunkan biaya bahan bakar juga merupakan bagian dari program konversi BBM ke gas di mana sebagian besar nelayan masih menggunakan solar untuk melaut.
“Sekitar pertengahan bulan April akan kita lelang, terus kita harapkan setelah lelang, bulan Mei sudah mulai disebarkan,”ujar IGN Wiratmaja Puja ditemui di sela-sela Pembentukan Pusat Unggulan Energi Bersih, di PLDG Pesanggaran, hari Jumat (1/4).
“Pembagian converter kit khususnya para nelayan merupakan wujud kepedulian Pemerintah kepada nelayan sekaligus merupakan bagian dari program percepatan konversi BBM ke bahan bakar gas,” dia menambahkan.
Lebih lanjut, Wiratamaja mengatakan pemanfaatan gas sebagai bahan bakar untuk kapal penangkap ikan nelayan akan membawa tiga keuntungan bagi nelayan. Pertama, penghasilan nelayan akan meningkat seiring menurunnya pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar.
Kedua, availability, ketersediaan lebih mudah jika dibandingkan membeli solar, dan ketiga lebih ramah lingkungan.
Wiratamaja mengaku pemerintah akan membatasi pemberian converter kit bagi nelayan-nelayan kecil yang kapasitas kapalnya di bawah 5 gross tone (GT).
“Pembagian converter kit akan dialokasikan bagi nelayan-nelayan kecil yakni dengan kapasitas kapal di bawah 5 groos ton dan mesinnya yang bisa kita gantikan dulu. Wilayahnya ada sembilan yang tersebar di Jawa Barat, Bali, Sumatera dan Kalimantan dan kita harapkan bulan September sudah seluruhnya diberikan,” lanjut Wiratmaja.
Menurut datanya, pengalihan bahan bakar dari BBM ke gas ini memberikan manfaat penghematan bagi nelayan mencapai 60 persen, dengan perhitungan satu tabung LPG berukuran 3 kg seharga sekitar Rp 20.000-25.000 dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk melaut sekitar 3 hari.
“Sementara jika menggunakan BBM, tiap kali melaut memerlukan BBM sebanyak 2 liter atau sekitar Rp 18.000-20.000 per hari atau sekitar Rp 54.000-60.000 untuk 3 hari,” katanya. (esdm.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...