Pemerintah Segera Perbaiki RSUD, Sekolah, Pasar di Lombok
LOMBOK, SATUHARAPAN.COM - Mengawali hari kedua kunjungannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi), meninjau RSUD Tanjung yang berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (14/8) pagi. Presiden dan rombongan berjalan kaki saat melakukan peninjauan RSUD tersebut karena letaknya berdekatan dengan tenda Presiden yang berada di halaman RSUD Tanjung.
Setelah meninjau RSUD Tanjung, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanannya menuju halaman Polsek Pamenang, Lombok Utara, dengan berkendaraan mobil.
Ketika melewati Pasar Tanjung, mobil yang ditumpangi Presiden berhenti, dan Presiden meninjau bangunan pasar yang rusak terkena gempa. Presiden langsung menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan perbaikan.
“Kami akan mulai perbaikan minggu ini,” jawab langsung Basuki.
TNI Tangani Wilayah Gempa yang Terisolasi
Sebelumnya Presiden Jokowi mengakui hingga saat ini masih terdapat beberapa wilayah di Lombok yang belum dapat dijangkau dan mendapatkan bantuan. Hal tersebut dikarenakan lokasi terdampak gempa yang cukup luas dan medan yang dilalui sangat berat.
“Masih ada satu, dua, tiga desa yang belum (terjangkau) karena posisinya menuju ke puncak Gunung Rinjani yang tidak bisa dijangkau oleh motor apalagi mobil,” ungkap Presiden kepada jurnalis di halaman RSUD Tanjung, Lombok Utara, Senin (13/8) malam.
Meski demikian, Kepala Negara telah menginstruksikan jajaran terkait untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Apalagi menurut informasi yang diterimanya, saat ini masih terdapat beberapa rumah dan warga yang tertimpa longsor akibat gempa.
“Saya sudah perintahkan kepada Panglima TNI supaya diselesaikan masalah yang ada karena juga di sini sebenarnya standby empat heli yang bisa digunakan,” ujar Presiden.
Terkait masalah sanitasi, Presiden juga memastikan bantuan berupa 200 MCK portable dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat akan segera datang dan dipasang di sejumlah lokasi pengungsian.
“Yang baru terpasang 90, menuju ke sini 200 tapi itu pun masih tetap kurang sehingga akan terus dihitung kekurangannya berapa dan terus akan dikirim,” ucap Presiden.
Sedangkan terkait bantuan obat-obatan, Presiden memastikan telah terdistribusi dengan baik.
“Informasi yang saya terima masih dalam keadaan yang baik,” kata Presiden.
Lima Arahan Presiden Jokowi
Kemarin Presiden Jokowi menggelar Rapat Terbatas bersama dengan jajaran terkait digelar di halaman RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Senin (13/8) malam.
Sejumlah arahan diberikan oleh Presiden dalam Rapat Terbatas tersebut agar penanganan pascagempa dapat berjalan dengan baik dan segera memulihkan perekonomian wilayah setempat.
“Pertama, pastikan betul jumlah rumah rusak berat maupun rusak sedang dan rusak ringan,” ujarnya.
Data-data terkait kerusakan rumah milik warga saat ini amat dibutuhkan untuk memudahkan pemerintah pusat mendistribusikan bantuan yang akan diberikan kepada tiap kepala keluarga.
Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, pemerintah telah menetapkan akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta.
Sebagai arahan kedua, Presiden Jokowi memerintahkan agar bantuan bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat untuk dapat diserahkan mulai Selasa (14/8).
Dia menargetkan sebanyak seribu kepala keluarga telah mendapatkan bantuan pada esok hari.
“Dimulai besok pagi akan segera kita serahkan bantuan untuk rumah yang rusak berat. Saya harapkan besok paling tidak minimal bisa seribu diserahkan. Kemudian setelah itu penyerahan bantuan untuk perbaikan rumah lainnya segera dilaksanakan terus,” ucapnya.
Selain itu, Presiden menginginkan agar aktivitas perekonomian di daerah terdampak gempa dapat sesegera mungkin dipulihkan.
Dalam instruksinya yang ketiga, Kepala Negara meminta jajarannya untuk turut memprioritaskan perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian.
“Untuk fasilitas-fasilitas umum yang berkaitan dengan ekonomi misalnya pasar agar ini didahulukan. Terutama pasar-pasar yang rusaknya ringan agar segera diperbaiki dan masyarakat didorong untuk beraktivitas ekonomi kembali,” tuturnya.
Adapun yang keempat, Presiden menyadari bahwa di daerah yang sama gempa pernah beberapa kali melanda sejak tahun 1979. Dengan kata lain, wilayah Lombok merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi.
Maka itu, Presiden ingin agar warga setempat diberikan edukasi mengenai pembangunan rumah yang tahan gempa untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi jika bencana tersebut kembali melanda di kemudian hari.
“Harus kita mulai sejak saat ini pembangunan rumah harus dengan konstruksi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Konstruksi RISHA ini nanti akan dikawal oleh Kementerian PU sehingga betul-betul rumah yang ada sebanyak yang tadi sudah disebutkan betul-betul rumah yang tahan gempa,” kata Presiden.
Adapun yang terakhir, Kepala Negara juga menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk turut membenahi fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak maupun hancur karena gempa.
“Yang kelima, saya minta Kementerian PU untuk fasilitas umum yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan satu per satu dimulai. Jangan sampai terlalu lama tidak disentuh sehingga anak-anak kita nanti tidak bisa belajar dan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga kita harapkan bisa pulih kembali,” tandasnya.
Rapat terbatas yang diadakan di sekitar tenda pengungsian tersebut dihadiri oleh di antaranya Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya M. Syaugi, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.(Setkab)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...