Pemerintah Siapkan Biayai Program Hibah Air Minum dan Sanitasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia, menyiapkan konsep Program Hibah Air Minum dan Sanitasi dengan dana dari APBN Tahun Ajaran 2016 sebesar Rp 1 triilun. Program ini menyasar 250.000 Sambungan Rumah (SR) akses aman air minum dan 65.000 rumah tangga memiliki akses sanitasi layak.
Sebelumnya, pemerintah pada tahun 2015 meluncurkan Program Hibah Air Minum dengan sumber dana yang berasal dari penerimaan dalam negeri. Program Hibah Air Minum tahun 2015, memiliki target penerima manfaat sebanyak 142 ribu SR di 87 kabupaten/kota dengan dana sebesar Rp 426 miliar.
“Ditjen Cipta Karya pada tahun 2016, mengusulkan alokasi pendanaan sebesar Rp 1 triliun untuk Program Hibah Air Minum dan Sanitasi sebagai bentuk replikasi pemerintah Indonesia terhadap kesuksesan program hibah yang sebelumnya didanai oleh Pemerintah Australia sejak tahun 2009,” kata Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya, Dwityo A. Soeranto, dalam Breakfast Meeting yang dihadiri para pejabat lintas kementerian, di Jakarta baru-baru ini, dikutip dari laman pu.go.id
Rapat tersebut dihadiri oleh pejabat dari Bappenas, Kementerian Keuangan dan Ditjen Cipta Karya yang merupakan bagian dari Komite Pemerintah. Diskusi tersebut merupakan bagian dari finalisasi konsep Program Hibah Air Minum dan Sanitasi yang akan diaplikasikan di tahun 2016.
Dwityo menjelaskan, usulan kegiatan ini merupakan upaya untuk mencapai target akses universal air minum dan sanitasi sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Sementara Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Erwin Dimas, mengungkapkan perlunya menyiapkan mekanisme insentif program apabila ada Pemerintah Daerah yang mau mengalokasikan dana lebih besar untuk hibah air minum dan sanitasi, sebagai apresiasi terhadap keinginan besar mereka untuk mencapai target air minum dan sanitasi.
Pertemuan ini akan dilanjutkan dengan sosialisasi penjaringan minat bagi kabupaten/kota yang akan bergabung dalam Program Hibah Air Minum dan Sanitasi. Pelaksanaan progam ini diharapkan dapat meningkatkan akses universal air minum dan sanitasi, terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sedangkan, Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya, Mochammad Natsir, menyarankan Program Hibah Air Minum tetap fokus pada kelompok MBR karena persoalan MBR bukan pada pembayaran tarif, melainkan pada biaya pemasangan.
“Program hibah dimaksudkan untuk memberikan insentif kepada Pemda untuk memberikan akses air minum pada MBR,” kata Natsir.
Editor : Eben E. Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...