Pemerintah Siapkan Pesantren untuk Pengungsi Rohingya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya berencana menyiapkan pesantren untuk ratusan pengungsi anak dan remaja asal Rohingya di Aceh.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Wapres Jusuf Kalla dan Menlu Retno Marsudi, mereka (pengungsi anak dan remaja) nanti dimungkinkan untuk diasuh apakah di RPTC (Rumah Perlindungan dan Trauma Center) atau pesantren," kata Khofifah di Istana Wakil Presiden Jakarta, Senin (25/5).
Upaya pemerintah untuk menampung para pengungsi, yang seluruhnya beragama Islam, ke pesantren, dilakukan jika tidak ada kerabat atau keluarga bersama mereka.
Khofifah pun mengatakan, pihaknya sudah menerima niat dari sejumlah pesantren yang siap menampung pengungsi anak-anak dari Rohingya yang datang ke Indonesia tanpa anggota keluarganya.
"Beberapa pesantren sudah menyampaikan langsung kepada saya, ada pesantren di Cicurug (Sukabumi), Malang, Pasuruan, dan Bojonegoro. Mereka (pesantren) siap menampung anak-anak yatim piatu yang siap menjadi santri karena mereka semua Muslim," katanya.
Dia mengatakan, solusi untuk ribuan pengungsi asal Rohingya tersebut adalah transmigrasi atau perpindahan tempat tinggal (resettlement).
Dari ribuan pengungsi tersebut, lanjut Mensos, terdapat ratusan di antaranya yang masuk dalam kategori anak-anak dan remaja yatim, piatu, dan tidak memiliki keluarga.
"Kalau ketemu pengungsi anak selalu saya tanya apakah ada kakeknya, atau anggota keluarga lainnya, dan sebagian besar dari mereka memang tidak bersama kerabatnya," katanya.
Sebelumnya, ketika berkunjung ke Langsa, Aceh, Khofifah mengatakan pihaknya siap menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya di RPTC Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Kemensos punya safe house di Bambu Apus, kita memberi solusi bagi anak-anak yang tidak punya kerabat lagi ditampung di sana," katanya.
Selain itu, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan untuk menangani trauma pengungsi Rohingya yang berada di penampungan di Provinsi Aceh.
"Kita akan berikan terapi psikologis bagi pengungsi Rohingya dan Bangladesh, yang saat ini ditampung di sejumlah lokasi di Aceh," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...