Pemerintah Siapkan Strategi Antisipasi Bencana Saat Wukuf
MEKKAH, SATUHARAPAN. COM – Pemerintah menyiapkan strategi antisipasi bencana seperti hujan lebat, badai angin, maupun pasir, pada puncak ibadah haji yaitu wukuf di Arafah,Arab Saudi.
"Kita harus antisipasi perubahan cuaca yang sangat ekstrim," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela kunjungan kerja ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Mekkah, hari Senin (14/9).
Menteri Agama mengatakan Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) akan melakukan koordinasi intensif dengan pihak otoritas di Arab Saudi untuk membuat strategi khusus mengantisipasi perubahan cuaca yang ekstrim di negara tersebut pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Strateginya akan kami siapkan dalam waktu dekat ini. Mudah-mudahan tidak terjadi cuaca ekstrim sehingga Wukuf di Arafah berjalan dengan baik," kata Lukman.
Ia mengimbau seluruh petugas dan jamaah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan atas sesuatu yang tidak dinginkan tersebut, mengingat perubahan cuaca di Arab Saudi sangat ekstrim menjelang pergantian musim semi.
Kekhawatir Menteri Agama (Menag) tersebut beralasan mengingat beberapa waktu lalu hujan lebat yang disertai angin kencang telah menyebabkan alat berat untuk perluasan Masjidil Haram roboh yang mengakibatkan ratusan jamaah dari berbagai negara meninggal dunia pada hari Jumat (11/9).
Bahkan banyak juga jamaah Indonesia yang menjadi korban. Sampai Senin dini hari, sebanyak 10 jamaah Indonesia dipastikan meninggal dunia serta 41 orang luka berat dan ringan. Dari jumlah orang yang luka sebanyak 18 orang sudah kembali ke pemondokan masing-masing dan sisanya 23 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi.
"Kita perlu antisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan. Langkah ke depannya akan coba dirumuskan dibawah pimpinan Pak Dirjen (Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil), bersama BPHI, Kadakerm dan sektor," kata Lukman.
Imbauan Menag
Menag Lukman Hakim Saifuddin juga mengimbau kembali jamaah agar menerapkan pola hidup sehat, mengenakan masker pada saat keluar pemondokan, dan mengkonsumsi air zam-zam dan kurma sebanyak tujuh butir per hari.
"Jangan forsir diri untuk ibadah yang tidak wajib menjelang puncak ibadah haji. Haji puncaknya adalah Arafah," kata dia.
Selain itu, ia kembali mengingatkan jamaah agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang ekstrim.(Ant)
Editor : Bayu Probo
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...