Paus: Militan Bisa Menyusup di Antara Pengungsi ke Eropa
LISABON, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus memperingatkan adanya risiko masuknya militan ke Eropa yang menyusup dalam gelombang besar pengungsi yang melarikan diridari perang di Suriah.
Paus mengatakan hal itu dalam wawancara radio Katolik di Portugal, Radio Renascenca, hari Senin (14/9). Dia mengatakan risiko bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang telah membunuh warga Kristen dan minoritas lainnya di Timur Tengah, bisa melancarkan serangan di Eropa.
"Memang benar, saya juga ingin mengakui bahwa, saat ini, kondisi keamanan teritorial yang tidak sama dengan periode yang lain," katanya dalam wawancara yang juga diberitakan situs berita Vatikan.
"Yang benar adalah bahwa hanya 400 kilometer dari Sisilia ada kelompok teroris yang sangat kejam. Jadi, ada bahaya infiltrasi, ini benar," kata dia.
Ketika ditanya apakah Roma bisa menjadi target serangan, Paus mengatakan, "Ya. Tidak ada yang mengatakan Roma akan kebal terhadap ancaman ini. Tapi Anda bisa mengambil tindakan pencegahan ... "
Militan ISIS sebelumnya menyatakan ancaman dengan target gereja Katolik di Roma yang telah dilaporkan secara luas dan keamanan telah ditingkatkan di Kota Vatikan dan tempat keagamaan lainnya di Italia yang banyak dikunjungi peziarah dan wisatawan.
Pada 6 September, Paus mengimbau setiap paroki Katolik, dan komunitas agama di Eropa untuk membantu keluarga pengungsi. Dia memberi contoh dua keluarga di paroki di dalam Vatikan.
Akar Masalah
"Orang-orang miskin yang melarikan diri perang, kelaparan, tapi itu adalah puncak gunung es. Karena di bawahnya ada penyebabnya; dan penyebabnya adalah sistem sosial ekonomi yang buruk dan tidak adil ..." katanya. Namun disebutkan, krisis pengungsi bisa menjadi kesempatan positif untuk Eropa dan kebangkitan kembali nurani benua.
"Di mana ada penyebab kelaparan, kita harus menciptakan pekerjaan, investasi. Di mana penyebabnya adalah perang, mencari perdamaian, bekerja untuk perdamaian," katanya.
"Saat ini dunia sedang berperang melawan dirinya sendiri, yaitu, dunia sedang berperang, seperti yang saya katakan, berangsur sedikit demi sedikit, tetapi juga berperang melawan tanah, karena menghancurkan tanah, rumah kita bersama , lingkungan," kata dia.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...