Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi Bertukar Ratusan Tahanan
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Pihak-pihak yang bertikai di Yaman menukar ratusan tahanan pada hari Jumat (16/10), hari kedua dan terakhir operasi memulangkan sekitar 1.000 tahanan untuk membangun momentum mengakhiri perang.
Sebuah koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dan musuhnya, gerakan Houthi Yaman, yang bulan lalu setuju untuk menukar 1.081 tahanan, terbesar selama konflik yang sudah berlangsung lima tahun.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan total 1.056 telah dikembalikan ke rumah, menambahkan pihaknya berharap ini akan mengarah pada pembebasan dan pemindahan tahanan lebih lanjut.
Para pria yang turun dari pesawat ketika mendarat di Aden, ibu kota sementara pemerintah Yaman, bersujud ke landasan, dan beberapa memeluk teman dan kerabat yang menunggu.
Yang mendarat di Sanaa, tahanan yang dibebaskan, Ahmad Abd al-Wahhab melihat ayahnya setelah tiga tahun tidak, karena ditawan di pantai barat Yaman. “Saya mengalami kebahagiaan dan perasaan yang tak terlukiskan di luar imajinasi,” kata Wahhab setelah turun.
Di Sanaa pada Kamis (15/10) malam, kembang api perayaan menerangi langit malam saat bus yang membawa tahanan yang kembali bergerak menyusuri jalan yang dipenuhi orang-orang yang bersorak menyambut.
Pada hari Jumat, 352 tahanan dipertukarkan setelah lebih dari 700 orang ditukar pada hari Kamis, termasuk dalam sebuah pesawat yang membawa warga Arab Saudi dan Sudan ke Riyadh, kata ICRC, yang mengatur proses tersebut.
Pesawat ICRC
Pesawat ICRC bolak-balik dua kali antara kota Aden dan Sanaa, ibu kota yang dikuasai Houthi, pada hari Jumat, membawa 151 tahanan ke Aden dan 201 ke Sanaa.
Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis bahwa pertukaran itu adalah "penerbangan harapan", dan menambahkan bahwa kedua pihak tetap dalam negosiasi untuk gencatan senjata permanen, yang dia harap dapat disepakati pada akhir tahun ini.
Para pihak yang bertikai telah sepakat pada tahun 2018 untuk menukar 15.000 tahanan yang terpecah antara kedua belah pihak untuk membuka jalan bagi negosiasi politik untuk mengakhiri konflik, tetapi kemajuannya lambat.
Ahmed Hamed, kepala Kantor Kepresidenan yang ditunjuk Houthi di Sanaa, mengatakan kepada Reuters bahwa dia berharap lebih banyak tahanan dibebaskan. Dan Kepala komite tahanan Houthi mengatakan kepada Al Masirah bahwa tujuh mayat pria yang tewas dalam penahanan telah diterima, dan satu lagi diperkirakan akan tiba pada hari Sabtu (17/10). Dia juga berharap kesepakatan pertukaran lain yang lebih besar bisa dilakukan.
Sebelum pertukaran, pada hari Rabu, dua warga negara Amerika Serikat yang ditahan oleh pemberontak Houthi di Yaman dibebaskan dan dibawa ke Oman, dan Oman mengirim penerbangan ke Sanaa untuk memulangkan 250 orang Yaman dari negara Teluk dan luar negeri.
Yaman dirundung perang sejak Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di Sanaa pada akhir 2014, mendorong koalisi untuk campur tangan pada tahun 2015. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...