Pemerintahan Bersatu Palestina Mengundurkan Diri
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM - Pemerintahan bersatu Palestina yang terbentuk tahun lalu dalam upaya memulihkan konflik antara Hamas dan partai Fatah pendukung Presiden Mahmoud Abbas mengundurkan diri pada Rabu (17/6), ujar seorang pejabat.
“Hamdallah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Mahmud Abbas dan Abbas memerintahkan dia untuk membentuk pemerintahan baru,” kata Nimr Hammad, penasehat bagi Abbas, kepada AFP dengan merujuk pada perdana menteri Rami Hamdallah.
Pembahasan untuk membentuk pemerintahan baru akan meliputi konsultasi dengan berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas, katanya.
Para pejabat mengatakan rencana pembubaran pemerintahan, terdiri dari para teknokrat, sudah dibahas selama beberapa bulan karena ketidakmampuan kabinet untuk beroperasi di Jalur Gaza yang didominasi Hamas.
Namun hal itu juga muncul saat narasumber Hamas mengatakan gerakan perjuangan Palestina menggelar pembicaraan terpisah dan tidak langsung dengan Israel mengenai cara untuk memberlakukan perjanjian gencatan senjata informal yang disepakati Agustus lalu, mengakhiri perang selama 50 hari di Gaza.
Beberapa pihak berpendapat bahwa kabar pembicaraan rahasia itu mendorong Abbas bergerak untuk membubarkan pemerintahan bersatu.
Seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO) menyatakan pemerintahan baru kemungkinan akan diisi oleh politikus ketimbang teknokrat. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...