Pemilihan Calon Presiden Mendatang Jangan Berdasar Etnis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Saat pemilihan umum dan pemilihan presiden yang akan digelar tahun depan, masyarakat Indonesia berhak menentukan pilihan mereka dan juga mereka berhak untuk dipilih. Pendapat ini dikemukakan drg. Aloisius Giai saat menjadi salah satu pembahas dalam peluncuran buku Orang-Orang Hebat: Dari Mata Kaki Hingga Mata Kaki di Gedung Dewan Pers, Jakarta pada Kamis (26/9).
Aloisius Giai mengatakan pendapat demikian setelah dia menyampaikan pandangan tentang isi buku Emanuel Dapa Loka yang menurut dia sungguh baik dan inspiratif tersebut. Saat Aloisius hendak kembali ke tempat duduknya, Putut selaku pembawa acara menanyainya apa yang akan Aloisius lakukan seandainya dia menjadi Presiden Indonesia.
Aloisius mengatakan bahwa tidak seharusnya kepala negara dipimpin oleh orang dari agama dan suku tertentu.
“Kenapa Presiden harus orang Jawa? Kenapa presiden harus Islam,” kata pria yang sehari-hari Direktur RSUD Abepura tersebut.
Menurut Aloisius, saat ini memang tidak ada aturan tertulis tentang kesukuan dan etnis tersebut, akan tetapi pada kenyataannya di lapangan acapkali terjadi praktik tersebut.Aloysius berharap bahwa kenyataan seperti itu jangan sampai terulang lagi di masa mendatang.
Aloy mengatakan bahwa saat ini Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Jokowi menjadi fenomena nasional dan disertai dengan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama, Ahok. Apabila Gubernur DKI Jakarta tersebut nantinya akan maju dalam pemilihan presiden 2014, maka pemimpin propinsi yang menjadi ibukota Jakarta tersebut akan dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama, yang notabene memeluk etnis dan salah satu agama minoritas di Indonesia tersebut.
"Semua anak bangsa bisa menjadi presiden. Tidak banyak orang mau membicarakan masalah ini. Tapi karena saya berpihak kepada yang kecil, maka suka atau tidak suka saya sering bicarakan ini,” kata Aloysius.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...