Pemilu 2014, WALUBI: Partai Politik Seharusnya Tidak Bawa Nama Agama
JAKARTA SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Soedjito menyatakan agama jangan ikut berpolitik, karena agama setiap orang ajarannya untuk kebaikan. Sedangkan politik di dalamnya itu ada unsur ‘engkau atau aku’, artinya saya yang menang atau engkau yang menang, jadi dalam politik segala cara bisa dilaksanakan. Agama sendiri tidak mengajarkan itu.
Sebagaimana dikemukakan Soedjito saat ditemui satuharapan.com di kantor Walubi, Jakarta Pusat, Jumat (14/2), partai politik (parpol) membawa isu agama dalam kampanye menyambut tahun politik yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, itu karena mereka tahu bahwa agama tidak ada yang mengajarkan sesuatu yang buruk.
“Semua agama tidak ada yang mengajarkan boleh membunuh, mencuri, berbohong dan boleh tidak percaya kepada Tuhan. Menurut saya semua agama baik, hanya manusianya yang melaksanakan ajaran agama itu kadang kurang bisa sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agamanya.” jelas dia.
Untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2014, kita perlu tahu pemimpin berkualitas itu harus yang bisa mensejahterakan rakyatnya, pemimpin yang bisa mengetahui situasi dan kondisi negara Indonesia, dan bisa bijak terhadap semua perbedaan karena Indonesia adalah negara pancasila dan bhineka tunggal ika, artinya berbeda tapi satu.
“Walubi sebenarnya berharap parpol tidak bersandar pada agama, karena agama itu bukan untuk politik, agama untuk kesejahteraan orang. Jadi agama jangan ikut berpolitik, ini pendapat dari kami.” tegas Soedjito.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...