Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:39 WIB | Minggu, 17 November 2013

Pemilu di Mali Dikejutkan dengan Munculnya Kandidat asal China

Astan Coulibaly atau Yu Hong Wei. (Foto: lepopulaire.fr)

MALI, SATUHARAPAN.COM - Kandidat pemilu Astan Coulibaly yang sederhana dan ramah tidak akan begitu disorot dalam kampanye di Mali, kecuali jika dia adalah warga negara China yang dianggap sebagai perwujudan dari keharmonisan ras di negara Afrika barat.

Perempuan 54 tahun yang lahir dengan nama Yu Hong Wei di metropolis Shanghai, China timur, bersaing untuk sebuah konstituen di kota Segou, 230 kilometer dari timur laut ibu kota Bamako Mali, dalam pemilihan parlemen 24 November mendatang.

Yu Hong Wei merubah namanya menjadi Astan Coulibaly sudah 31 tahun tinggal di Mali, dan saat ini merupakan warga naturalisasi Mali, dianggap menjadi warga Asia pertama - atau setidaknya salah satu dari yang pertama - yang terjun ke dunia politik di Mali, klaim yang tidak dapat dengan mudah diverifikasi di negara yang sejarahnya telah bergeser sebanyak politiknya.

Dalam pemilihan yang melibatkan lebih dari 1.000 kandidat bersaing untuk 147 kursi di majelis nasional Mali, pencalonan Coulibaly adalah keunikan yang tidak bisa disangkal.

Di Segou, ibu kota bersejarah Kekaisaran Bambara dan tempat lahir dinasti Coulibaly dari raja-raja di abad 17 dan 18, tidak ada warga yang mengklaim mengetahui ada warga Asia yang pernah berdiri di kursi parlemen.

“Saya sudah tinggal di Segou dengan suami saya sejak 1982,” kata Coulibaly kepada AFP dalam bahasa Bambara, bahasa pengantar Mali.

“Saya hanya pernah tinggal di sini. Itulah alasan mengapa saya ingin membantu kota kami dan anak-anak kami untuk keluar dari kemiskinan,” kata ibu empat anak bersuamikan warga asli Mali.

Seorang wanita berusia 23 tahun ketika ia tiba pada awal 1980-an, Coulibaly disambut di negara yang damai setelah periode kekacauan politik dan beberapa usaha kudeta.

Tapi hari ini bangsa ini adalah kuali peleburan rival kelompok etnis dan ketegangan antara masyarakat semakin intensif selama pendudukan Islam selama 10 bulan yang berakhir dengan intervensi militer yang dipimpin Prancis dilancarkan pada Januari. (AFP/Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home