Pemilu Kamboja: Oposisi Menolak Hasil Pemilu
KAMBOJA, SATUHARAPAN.COM - Oposisi Kamboja menolak kemenangan Partai Pemerintah dalam Pemilu yang digelar hari Minggu (28/7), dan menuding telah terjadi pelanggaran serius dalam pemilu. Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), yang dipimpin Sam Rainsy, mendesak dibentuknya komite yang terdiri dari perwakilan dua partai utama, Komisi Pemilu Nasional, NGO dan PBB untuk menyelidiki keluhan seputar pelaksanaan pemilu kemarin.
Partai Perdana Menteri Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja (CPP) Minggu sore merilis pengumuman partainya telah memenangkan sedikitnya 68 dari 123 kursi di parlemen, dibandingkan dengan CNRP yang diperkirakan hanya memenangi 55 kursi.
Partai berkuasa memiliki 90 kursi dalam parlemen sebelumnya, jadi dengan hasil yang diumumkan itu CPP kehilangan 22 kursi.
CNRP mengatakan pelanggaran pemilu serius yang terjadi dalam pemilu kemarin merupakan yang terburuk yang pernah terjadi di negaranya. Diduga adanya nama calon pemilih yang hilang dan ribuan orang mendapati banyak orang sudah menggunakan kartu suaranya.
"Ada sekitar 1,2 juta hingga 1,3 juta orang yang namanya hilang dari daftar pemilih dan tidak bisa memberikan suara. Mereka menghilangkan hak kami untuk memilih. Bagaimana kita bisa menerima pemilu semacam ini?” kata Sam Rainsy pimpinan partai CNRP dalam sebuah jumpa pers.
"Ada nama-nama pemilih siluman, nama yang hanya di kertas, lebih dari satu juta orang yang ditolak memberikan suara. Kita tidak bisa menerima hasil pemilu ini," katanya.
Kelompok HAM juga mengungkapkan keprihatinan yang sama terutama dengan penggunaan tinta untuk mencegah warga memberikan suara berkali-kali yang ternyata bisa dihapus dengan mudah.
Namun Komisi Pemilu Nasional menolak dugaan pelanggaran ini.
Sam Rainsy mendesak penyelidikan pasca pemerintah Kamboja mengumumkan hasil pemilu hari Minggu lalu dan berterima kasih kepada rakyat Kamboja atas partisipasinya.
Pemungutan suara hari Minggu kemarin, seperti halnya masa kampanye berjalan damai. Meskipun massa yang marah karena maraknya pelanggaran sempat membakar 2 mobil polisi di Ibukota Pnom Penh. (abcnews)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...