Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani dan Joe Biden Bahas Kebebasan Beragama
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Patriark gereja Ortodoks Yunani dari Istanbul, Turki, Bartholomew, bertemu dengan pejabat senior Amerika Serikat, termasuk Presiden Joe Biden, selama kunjungan 12 hari ke negara itu.
Biden dan Bartholomew “membahas upaya untuk menghadapi perubahan iklim, langkah-langkah untuk mengakhiri pandemi global COVID-19 dan pentingnya kebebasan beragama sebagai hak asasi manusia yang mendasar,” menurut sebuah pernyataan dari Gedung Putih.
“Pertemuan mereka menekankan peran penting yang dimainkan komunitas agama dalam menghadapi berbagai tantangan global, serta persahabatan dan kemitraan selama beberapa dekade. Berbicara kepada pers setelah pertemuan tertutup dengan Biden, Bartholomew menyatakan “kepuasan yang melimpah” dengan pertemuan itu.
“Dan akhirnya saya ingin mengumumkan kepada Anda bahwa, bersama dengan Yang Mulia Paus dan Uskup Agung Canterbury, kepala Persekutuan Anglikan dan para pemimpin agama Muslim, dan Yahudi, kami akan mengimbau seluruh dunia untuk memfasilitasi vaksinasi bagi semua orang, terutama orang miskin,” katanya. “Presiden menerima inisiatif bersama kami dengan sangat puas.”
Kebebasan Beragama
Sebelumnya, Bartholomew juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. “Amerika Serikat sangat mendukung prinsip kebebasan beragama, dan kami mendukung itu dalam kebijakan luar negeri kami, dan tentu saja kami mendukung itu di negara kami sendiri. Gereja Yang Mulia meluas ke seluruh dunia dan di sini di Amerika Serikat,” kata Blinken kepada wartawan menjelang pertemuan.
Sementara itu, Bartholomew mengatakan: “Kami berterima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat, atas dukungan terus-menerus untuk Tahta Ekumenis serta ide-ide dan nilai-nilainya yang kami coba lindungi, berjuang pada saat yang sama untuk bertahan hidup di kursi bersejarah kami di Istanbul.”
Setelah pertemuan itu, juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Blinken dan Bartholomew “membahas komitmen AS untuk mendukung kebebasan beragama di seluruh dunia. Juga peluang untuk bekerja dengan komunitas Kristen Ortodoks di seluruh dunia dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama, serta dengan agama-agama minoritas di Turki dan kawasan.”
“Sekretaris Blinken menegaskan kembali bahwa pembukaan kembali Seminari Halki tetap menjadi prioritas berkelanjutan bagi Administrasi Biden. Mereka juga membahas pentingnya mengatasi krisis iklim secara mendesak,” tambah pernyataan itu.
Bartholomew tiba di AS pada hari Sabtu dalam kunjungan 12 hari yang mencakup pertemuan dengan Presiden Biden. Dia juga menjalani rawatan kesehatan di rumah sakit di Washington, D.C.
Bartholomew, 81 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Universitas George Washington dan disarankan untuk beristirahat, kata kantor pers Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Amerika di Twitter. (Hurriyet)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...