Pemimpin Jakarta Berikutnya Diharap Libatkan Perempuan
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menitikberatkan kepada perempuan marjinal, Institut KAPAL Perempuan menghendaki pasangan gubernur dan wakil gubernur yang terpilih sebagai pemimpin Provinsi DKI Jakarta mendatang harus lebih banyak melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang menyangkut urusan hidup warga Jakarta.
"Pasangan pemimpin yang terpilih nantinya memberi jaminan kepada perempuan miskin untuk mendapat ruang dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pengambilam keputusn penmbangunan sejak perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pemantauan," kata Ketua Institut KAPAL Perempuan, Misiyah saat membacakan salah satu poin deklarasi Agenda Poltik Perempuan Bantaran Kali Ciliwung, hari Kamis (8/12) di Festival Budaya perempuan 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung, di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jakarta Timur.
"Perempuan bantaran Sungai Ciliwung, yang tergabung dalam Sekolah Perempuan di Institut Kapal Perempuan mendesak Pemerintah dan para cagub (calon gubernur) Jakarta memastikan kebijakan sosial yang setara," kata Misiyah.
Selain itu, menurut Misiyah, pasangan terpilih yang akan memimpin DKI Jakarta berikutnya agar menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan memenuhi hak perempuan miskin untuk mendapat keadilan, kesetaraan, kesejahteraan, rasa aman dan hidup keberagaman.
"Kami ingin pemimpin DKI Jakarta berikutnya memastikan terpenuhinya hak perempuan miskin dalam meningkatkan kualitas hidupnya, khususnya melalui jaminan kesehatan nasional melalui skema penerima bantuan iuran dengan layanan inklusif, berkualitas dan bebas dari pungutan," dia menambahkan.
Dia mengingkan pemimpin DKI Jakarta selanjutnya memiliki perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.
Tentang Festival Budaya Perempuan
Festival Budaya Perempuan, kata dia, diselenggarakan atas prakarsa Institut KAPAL Perempuan dan Sekolah Perempuan Bidara Cina, Kampung Jati dan Jatinegara Kaum. "Festival ini adalah ajang menyampaikan pesan pergulatan, perjuangan dan harapan perempuan dari akar rumput di Jakarta," dia menambahkan.
Misiyah menjelaskan festival tersebut mengambil momentum Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan bertepatan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, sehingga momen tersebut dirasa sangat cocok agar ketiga pasang calon pemimpin menyerukan penghentian segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga, dan menghargai perbedaan, solidaritas dan keberagaman. Dia mengatakan tema lain yang diusung dalam festival tersebut yakni bersama-sama mengentaskan kemiskinan.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator Capacity Building Institut KAPAL Perempuan, Ulfa Kasim menyampaikan sejak dua tahun lalu lembaga tersebut sudah melakukan banyak pelatihan dan advokasi seputar pendidikan, dan pendampingan hak asasi manusia kepada banyak perempuan, dan pihaknya bersyukur karena sejak 2014 Institut Kapal Perempuan sudah diajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Musrenbangda (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah).
Dia menyebut dalam festival tersebut lebih kurang dihadiri 500an perempuan dari berbagai profesi. "Mereka sehari-hari ada yang berprofesi sebagai tukang nasi uduk, pedagang, dan lain-lain, digerakkan pengalaman hidupnya untuk melakukan perjuangan dan kepada kelompok yang memperjuangkan isu mendasar," kata dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...