Pemimpin Kelompok Pemberontak Suriah Tewas
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin kelompok pemberontak Suriah, Zahran Aloush, tewas pada hari Jumat (25/12) dalam sebuah serangan di sebelah timur ibu kota Suriah, Damaskus.
Zahran Aloush adakan komandan kelompok pemberontak Jaysh al-Islam yang kuat. Berita kematiannya itu disebutkan oleh kelompok monitoring dan oposisi Suriah.
Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa Aloush dan lima komandan kelompok itu tewas "dalam serangan udara yang menargetkan salah satu pertemuan mereka di Ghouta Timur."
Kematian Aloush itu dikonfirmasi pada akun Twitter oleh Kepala oposisi Koalisi Nasional Suriah. Namun belum jelas pihak mana yang melakukan serangan udara.
Menurut kantor berita Reuters yang dikutip Al Arabiya, Aloush tewas dalam serangan udara yang menargetkan markas kelompoknya, mengutip dua sumber pemberontak pada hari Jumat. Mereka mengatakan markas rahasia kelompok pemberontak, yang merupakan faksi pemberontak terbesar di daerah itu dan memiliki ribuan pejuang, menjadi sasaran serangan oleh apa yang mereka sebutkan sebagai pesawat Rusia.
Aktivis juga mengatakan serangan udara itu menewaskan wakil Aloush dan juru bicaranya di Damaskus selatan, seperti disebutkan Al Arabiya.
Jaysh al Islam, dengan ribuan pejuang terlatih, adalah kelompok yang terbesar dan berpengaruh serta dikenal sebagai kelompok pemberontak yang paling terorganisir. Kelompok ini secara efektif menjalankan administrasi pemerintahan Ghouta Timur.
Sebelum mendirikan Jaysh al Islam, Aloush telah mendirikan Liwa al-Islam, atau Brigade Islam. Ayahnya, Abdallah, adalah seorang ulama Salafi Suriah yang berbasis di Arab Saudi.
Aloush dalam ideologis bertentangan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) dan Al-Qaeda, dan mendukung Islam yang lebih moderat.
Berita serangan udara datang setelah sekitar 4.000 orang, setengah dari militan mereka, memutuskan untuk meninggalkan tiga distrik yang terkepung di selatan ibu kota Suriah pada akhir pekan ini sebagai bagian dari gencatan senjata.
Militan ISIS dan saingannya, Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, dikabarkan akan keluar dari distrik Qadam, Hajar al-Aswad dan kamp Palestina yang terkepung di Yarmuk.
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...