Pemimpin Kristen dan Muslim Kecam Pengeboman di Nigeria
JOS, SATUHARAPAN.COM – Pengeboman yang terjadi di Nigeria Utara, kota Jos yang terjadi pada Rabu (21/5) lalu telah menewaskan lebih dari 100 orang. Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (Sekum WCC), Pdt. Dr. Olav Fykse Tveit dan Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania yang adalah ketua Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought (RABBIT) menyatakan rasa sedih dan belasungkawa dalam waktu yang sama.
“Kami mengecam keras pengeboman di Jos yang terjadi baru-baru ini di Jos, Nigeria. Pengeboman ini jelas-jelas ditujukan kepada siapa saja yang berada di tempat itu tanpa pandang bulu dan beberapa tim penyelamat juga menjadi korban,” kata mereka dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (21/5).
Kedua pemimpin agama ini pernah berada di Jos dan Plateau State pada tahun 2012 dalam memimpin delegasi Kristen-Muslim di Nigeria. Mereka menekankan bahwa tindakan mengerikan yang baru saja terjadi di Jos tidak mencerminkan ajaran agama manapun.
“Mereka bahkan membuat kami lebih bertekad untuk mencari cara mendukung rakyat Nigeria dan berupaya untuk mengakhiri kekerasan di negara tersebut,” kata mereka.
“Perdamaian adalah berkat dari Tuhan. Kristen dan Islam merupakan panggilan untuk perdamaian dan harmoni di antara semua umat manusia dan tidak membenarkan atau mengizinkan perang secara ofensif atau melakukan agresi.”
Akhir-akhir ini Nigeria telah menjadi berita utama di seluruh dunia karena aksi penculikan 200 gadis oleh para pejuang Boko Haram. Peristiwa yang memicu keprihatinan mendalam ini membuat Sekum WCC mendesak tindakan yang cepat dan damai untuk mengembalikan gadis-gadis ini kembali ke rumah mereka. (oikumene.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...