Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 18:14 WIB | Senin, 27 Oktober 2014

Pemimpin Negara Industri Bertemu Membahas Uji Vaksin Ebola

Uji klinis vaksin ebola, akan berlangsung di Amerika Serikat, Jerman, Gabon dan Kenya. (Foto: WHO)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat pemerintah dari negara-negara yang terkena dampak ebola, Badan Pengatur, Produsen Vaksin dan Lembaga Donor untuk membahas dan menyepakati cara terbaik, dan cepat dalam  pengujian vaksin untuk menghentikan penyebaran virus ebola yang mematikan.

Berdasar laporan di laman PBB pada Sabtu (24/10), WHO (World Health Organization) mengatakan bahwa vaksin ini diharapkan memiliki dampak besar pada evolusi lebih lanjut dari epidemi, dengan uji coba sudah dilakukan di Amerika Serikat dan segera dimulai di Afrika, Jerman dan Swiss untuk menentukan, dosis yang aman  dan efektivitasnya.

Hasil percobaan klinis pertama diharapkan akan tersedia pada bulan Desember 2014. Efektivitas hasil percobaan itu akan segera diterima oleh negara negara yang terkena dampak dalam waktu dekat.

"Kita telah mempercepat sebuah proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun, dan memastikan keamanan dan efektivitas vaksin tetap menjadi prioritas utama," kata Marie-Paule Kieny, Asiten Direktur Jenderal Kesehatan dan Inovasi WHO.

Sementara itu, perusahaan farmasi berkomitmen mengembangkan vaksin, untuk meningkatkan kapasitas produksi agar tersedia  jutaan dosis pada tahun 2015, dan pada semester pertama tahun ini akan siap dengan 100.000 vaksin. Pihak berwenang di negara-negara yang telah memproduksi vaksin dalam waktu singkat, akan segera disetujui.

Menurut WHO, keterlibatan masyarakat juga sangat penting, mengingat  pekerjaan yang makin mendesak dan harus segera ditingkatkan dalam kemitraan antara masyarakat lokal, pemerintah nasional, organisasi non pemerintah dan organisasi internasional.

Beberapa lembaga mitra PBB lainnya terus memberikan bantuan bagi  negara-negara yang terkena dampak, termasuk Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) pada Senin (27/10)  memberikan 5976 kit perlindungan ebola, yakni ember, sabun, sarung tangan dan kantong sampah, serta obat-obatan.

UNICEF juga meningkatkan persediaan 20.000 kantong mayat untuk orang dewasa, dan hampir 5.000 untuk anak-anak.

Juru bicara Program Pangan Dunia PBB atau World Food Programme (WFP) Elisabeth Byrs mengatakan, kepada wartawan di Jenewa bahwa, ia mencatat, jika epidemi ebola berlangsung 4-5 bulan, maka di tahun 2015 akan terjadi lonjakan jumlah negara-negara yang terkena dampak ebola.

Elisabeth Byrs menambahkan, bahwa pada bulan Oktober, WFP di Guinea telah  mendistribusikan  persediaan  makanan untuk 186.000 orang di daerah yang terpapar virus ebola. Minggu sebelumnya di Liberia, WFP telah membagikan 2.430 ton metrik makanan untuk sekitar 144.600 orang di delapan kabupaten.

Di Sierra Leone, WFP telah mulai membangun Pangkalan Logistik di Port Loko, Makeni dan Kenema. Peralatan yang dibutuhkan telah  tersedia.

Sekjen PBB menekankan,  PBB memiliki kewajiban terhadap negara-negara yang terkena dampak, untuk mengakhiri epidemi dan pada saat yang sama juga berkewajiban untuk melindungi personilnya.  (un.org)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home