Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny, Dipenjarakan
KIROV RUSIA, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, baru saja dijatuhi hukuman lima tahun penjara dengan tuduhan pencurian. Hukuman itu lebih berat dari yang diperkirakan dan itu berarti dia tidak akan bisa mengikuti pemilihan presiden tahun 2018, seperti yang direncanakan. Demikian dilansir dari situs Euro News dan Reuters pada hari Kamis (18/7).
Banyak oposisi mengecam hukuman itu bermotif politik karena Alexei Navalny berkampanye melawan korupsi secara luas di Rusia.
Mantan Wakil Perdana Menteri Rusia dan aktivis oposisi, Boris Nemtsov, percaya hukuman itu langkah untuk membungkam kritik Alexei Navalny terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Tidak ada satu pendapat pun yang diperbuat Alexei Navalny terbukti melakukan hal lain, selain transaksi bisnis biasa. Tidak ada bukti bahwa dia mencuri 16 juta rubel. Ini adalah pembalasan, pembalasan politik,” katanya.
Istri Alexei Navalny, Yulia Navalnaya, berbicara kepada wartawan setelah sidang, “Jika seseorang berpikir bahwa penyelidikan Alexei akan berhenti, mereka salah. Yayasan Pemberantasan Korupsi (organisasi Navalny itu) akan terus bekerja.”
Alexei Navalny dituduh mengatur skema untuk menyedot setidaknya 16 juta rubel (hampir 5 milyar Rupiah) dari sebuah perusahaan kayu lokal ketika ia menjabat penasihat gubernur wilayah Kirov pada tahun 2009.
Para pengunjuk rasa di luar ruang sidang mengekspresikan kmarahan. “Ya, itu adalah rasa sakit pribadi saya. Dan itu adalah rasa sakit seluruh negara kita. Mereka sudah memenjarakan laki-laki jujur ââterakhir dari pihak oposisi,” kata pendukung Alexei Navalny, Svetlana Uvarkina.
Pendukung Alexei Navalny berbaris dari gedung pengadilan ke penjara tempat dirinya menghabiskan waktunya lima tahun ke depan. Mereka melihat hukuman itu sebagai tindakan represi politik Presiden Vladimir Putin, upaya untuk membungkam paparan Alexei Navalny tentang korupsi tingkat tinggi.
Editor : Yan Chrisna
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...